AlhamdulilLaahi was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du
Sering kita mendengar kilah sebagian orang , "Ah, saya belum siap berjilbab, mau memperbaiki akhlaq dulu". Atau ada yang mengatakan, "Saya belum bisa khusyu' jadi sholat juga percuma, ntar klo udah bisa khusyu' baru saya akan sholat...", benarkah kata2 itu dibolehkan?
Dalam Islam pembelajaran menjadi baik dimulai dari aspek lahir lalu meningkat ke penghayatan bathin. Kalau lahirnya saja sudah menyimpang, baik ucapan maupun perbuatan ataupun tulisan, maka tidak ada artinya berkilah dengan "yang penting kan, hatinya". Simak ayat2 berikut ini :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. ...".(QS. 3:118)
Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 49:14)
Mari kita perbaiki ucapan dan penampilan lahir kita, insya Allah, Dia akan membimbing kita dan mengampuni kesalahan2 kita. Aamien.
# Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, (QS. 33:70)
# niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. 33:71)
7 komentar:
blog baru masss, sebelumnya masih berkelana g jelas di internet.
Subhanallah materi blognya...
Maaf, pak ustad maksudnya...
Mas juga gpp, di Salman panggilan adalah : Kang, Mbak, Mas, Teh, Dik, dan nama langsung...he...he.
“Tidaklah seorang hamba merahasiakan sesuatu dalam hatinya, melainkan Allaah Ta'ala akan menampakkannya melalui ucapan lisannya.” (Abu al-Izzi)
“Dalam Islam pembelajaran menjadi baik dimulai dari aspek lahir lalu meningkat ke penghayatan bathin. Kalau lahirnya saja sudah menyimpang, baik ucapan maupun perbuatan ataupun tulisan, maka tidak ada artinya berkilah dengan, 'yang penting kan, hatinya'".
Setelah ini akan berbalik (brputar) lagi ya Pak Ustaz, sejalan dengan hadits di atas, bahwa apa-apa yang ada di batin akan tampak secara lahiriah..??
Berhubung saya mah bukan orang salman; apalagi ITB, jadi panggilnya Pak Ustadz Abuyahya ...
Assalammu'alaikum..Punten ustadz, mau ikut nge-link postingan ustadz yg ini di tumbleblog sy..makasih banyak ustadz...
setuju :)
Setau ane sih kita emank dianjurkan ut menilai mns dri lahirny aj mas, klo mslh hati itu ud diluar jangkauan kita.
Kyk hadits rwyt Imam Bukhory yg dikutip dari ktb Riyadush Sholihin di bab ttg "Mlaksanakan Hukuman Kpd Mns Pd Lhrnya & Menyerahkan Urusan Mrk Pd Allah Ta'ala."
Dr 'Abdllh bn 'Utbh bn Mas'ud bkt,"Sy mdgr 'Umr bn Khthb ra. bkt, "Ssgghny... See More mns pd msa Rasulullah Saw. itu dberi kputusn dg ptunjuk why,&skr why sdh t'henti.Olh krn itu,SKRG KAMI MMBERI KEPUTUSAN PD KAMU SEMUA SESUAI DGN PERBUATAN YG TAMPAK BAGI KAMI. Mk brgsapa yg nmpk bbuat baik bgi kmi niscy kmi mpcyai&mdktiny&bgi kmi TIDAK PERLU MEMPERMASALAHKAN URUSAN BATIN, ALLAH-lah yg mphitungkn mslh btnny. Dan brgsapa yg nampak bbuat jht kpd kami niscy kmi tdk mpecayai & mbenarkanny wlwpun ia mngatakan bhw btn/niat hatiny baik."
H.R IMAM BUKHORY
Posting Komentar