Kamis, 01 Oktober 2009

Menggapai Kehidupan Bahagia

AlhamdulilLaahi was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du :

Mulai hari ini (Jum'at 02 Oktober 2009) Kajian Aqidah di MQFM akan membahas buku "Menggapai Kehidupan Bahagia", insya Allah. Bukunya bisa di download di bawah ini atau di samping kanan.
File JPG

File PDF

Adapun cara mendengar Audio Streaming Kajian Aqidah setiap Jum'at Sore jam 1600 WIB, bisa melalui http://mqfm2.07x.net/network/

Semoga bermanfaat.

Kamis, 10 September 2009

Ternyata sukses itu mudah

AlhamdulilLaah...was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaah...
(Dari Catatan awal di account FaceBook ===>>>>>>>>>>>>>>>)
26 Juni 2009 jam 14:46 | Sunting Catatan | Hapus
4 rahasia yg membawa rahmat Allah
(Dari catatan Anugerah Perdana)
13 Mei 2009 jam 21:42
Di Fwd dari salah satu discussion board, buat yg lagi sumpek dengan keduniaan

=====

Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.

Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, diantaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.

Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.

Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung . Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan "tidur". Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.

Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, "Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?"

Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.

" Ada empat hal yang harus Anda perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.

RAHASIA PERTAMA

"Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah."

Beliau mengambil napas sejenak.
RAHASIA KEDUA

"Kemudian yang kedua," beliau melanjutkan. "Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.' Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA

"Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, " begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. "Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya."

"Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga" , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

"Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ," tanya beliau.

"Ya, bagaimana caranya?" jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

"Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!" jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. "Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula."

"Walau pun itu orang kaya?" tanya saya.

"Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah."

"Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri," saya bertanya lagi.

"Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu," jawab beliau. "Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustrasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda."

RAHASIA KEEMPAT

Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

"Yang keempat nih, Mas," beliau memulai. "Jangan mempermainkan wanita".

Hm... ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

"Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil."

"Lalu?" saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

"Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria , bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. "

Oh... pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

"Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya," beliau melanjutkan.

Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang....

Tambahan dari saya (Abuyahya)
Sesuai judul catatan, inilah dalilnya:
# Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, (QS. 92:5)
# dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), (QS. 92:6)
# maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS. 92:7)

Rabu, 29 Juli 2009

Berdo'a dan Bekerja

AlhamdulilLaahi was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaah...

"Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu 99, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2:153) 99, Ada pula yang mengartikan: "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan shabar dan shalat".

Kita sering mendengar ungkapan Latin "Ora et Labora" yang kurang lebih artinya "Berdoalah sambil bekerja". AlhamdulilLah, dalam Islam ajarannya jauh lebih sempurna, yaitu : berdo'alah dengan SHALAT, walaupun termasuk seluruh do'a secara umum. Adapun bekerja harus disertai dengan SABAR.

Sabar mencakup tiga keadaan :
1. Sabar ketika melaksanakan perintah Allah
2. Sabar ketika meninggalkan hal2 yang dilarangNya
3. Sabar ketika menerima takdirnya yang terasa pahit, untuk kemudian Ridho atas ketentuannya, dilanjutkan Syukur karena meyakini selalu ada hikmah di balik musibah.

Diriwayatkan bahwa Imam Al Bukhary rahimahulLaah sebelum menulis SETIAP hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam yang dimuat dalam SHAHIH BUKHARY shalat dulu 2 raka'at, sehingga sampai sekarang kitab SHAHIH BUKHARY adalah buku paling terpercaya setelah Al Qur'an.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw. bersabda, "Do'a seorang hamba akan terus dikabulkan selama ia tidak meminta suatu dosa atau untuk memutus tali silaturami dan tidak tergesa-gesa." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa?" Beliau menjawab, "Yaitu seorang yang berkata-kata, 'Aku sudah berdo'a dan berdo'a namun sampai sekarang belum juga dikabulkan.' Lalu ia merasa rugi dan akhirnya tidak lagi mau berdo'a," (HR Muslim [2735]).

Diriwayatkan dari Uqbah bin Shamit r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada di atas bumi muslim yang berdo'a kepada Allah kecuali Allah akan memberi apa yang ia minta atau Allah akan menghindarkannya dari kejelekan yang semisalnya, selama ia tidak berdo'a untuk suatu dosa atau untuk memutus tali silaturahim." Seorang lelaki dari suatu kaum bertanya, "Kalau begitu kami akan memperbanyak do'a?" Beliau menjawab, "Apa yang Allah berikan lebih banyak daripada apa yang kalian minta," (Shahih, HR at-Tirmidzi [3644]).

Semoga kita dijadikan orang-orang yang konsisten (istiqomah) dalam menetapi kesabaran, sholat, dan berdo'a hanya kepada Allah semata. Aamiin.

Jumat, 24 Juli 2009

Takut dan Harap

AlhamdulilLaahi wash Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaah...

Berkata Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisy dalam bukunya Mukhtashar Minhajil Qashidin : Keutamaan segala sesuatu sesuai dengan dukungannya dalam meraih kebahagiaan, yaitu bertemu Allah Ta'ala (di Surga), serta dekat kepadaNya. Segala yang mendukung kepada tercapainya kebahagiaan tersebut, maka itu adalah suatu keutamaan.

Allah Ta'ala berfirman yang maknanya,
Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga 1447. (QS. 55:46)
1447. Yang dimaksud dengan "dua surga" di sini ialah surga untuk manusia dan surga untuk jin. Ada juga ahli tafsir yang berpendapat surga dunia dan surga akhirat.

Dan Allah Ta'ala berfirman yang maknanya,
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.
Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya. (QS. 98:8)

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang maknanya,
" Allah 'Azza wa Jalla berfirman : demi KeagunganKu demi KemuliaanKu, Aku tidak akan menyatukan pada seorang hamba dua rasa takut, dan Aku tidak akan menghimpun padanya dua rasa aman. Jika dia merasa aman kepadaKu di dunia, Aku akan membuatnya takut di hari kiamat. Dan jika dia takut kepadaKu di dunia, Aku akan membuatnya aman di hari kiamat."

Dari 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda yang maknanya,
"Dua mata tidak akan disentuh api neraka : Mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan Mata yang terjaga malam2 dalam mengawasi musuh saat perang fii sabilillah"

Ketahuilah pula, bahwa jika ada yang berkata : Mana yang lebih utama, Takut atau Harap?
Maka itu seperti perkataan : Mana yang lebih utama, Roti atau Air?

Dan jawabannya : bagi orang yang lapar roti lebih baik, sedangkan untuk orang haus air lebih baik. Jika keduanya bersatu, dilihat yg lbh dominan. Jika sama2 tkt lapar dan hausnya, maka roti dan air setara kebaikannya.

Khauf dan Rajaa adalah dua obat yg dengannya qalbu2 tersembuhkan. Maka keutamaan keduanya tergantung penyakit yang ada di qalbu. Jika yg dominan di qalbu merasa aman dari rencana Allah (QS. 7:99), maka Khauf (Takut) lebih utama. Sedangkan jika banyak maksiat sehingga putus asa dari rahmat Allah, maka Rajaa (Harap) lebih utama. Namun secara keseluruhan boleh juga dikatakan bahwa : Khauf lebih utama dari Rajaa, karena secara umum lbh banyak org yg tertipu penyakit "aman".

Akan tetapi jika dilihat dari sisi nilainya, Rajaa lbh bernilai dari Khauf. Krn Rajaa berharap pada Rahmat Allah, sedangkan Khauf adalah Takut pada Murka Allah. (Sedangkan RahmatNya lebih besar dari KemarahanNya -pen.).

Adapun orang yang bertaqwa, maka sebaiknya seimbang antara Takut dan Harap.Jika dikatakan : Semua orang masuk Surga kecuali satu orang, hendaknya dia takut menjadi yang satu itu. Jika dikatakan : Semua orang masuk Neraka kecuali satu orang, hendaknya dia berharap dirinyalah orang tersebut.

Jika ditanyakan : Bagaimana Takut diseimbangkan dengan Harap pada diri orang yang beriman, padahal dengan ketaqwaannya, bukankah seharusnya Harap lebih dominan?

Jawabnya : karena kita tidak tahu apakah ketaqwaan tersebut diterima Allah, sehingga selalu harus menyertakan rasa takut dalam beramal baik (QS. 23:60-61).

Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Hudzaifah radhiyallahu 'anhu : Apakah aku termasuk orang munafiq? Semata-mata disebabkan takutnya ada sifat2 munafiq pada dirinya. Dan aib tersebut tersembunyi darinya.

Maka Takut yang terpuji adalah yang mendorong Amal, dan mengingatkan Qalbu agar tidak cenderung pada keduniaan.

Adapun ketika datang kematian, maka yang terbaik baginya adalah Rajaa. Karena Khauf seperti cambuk untuk beramal, sedangkan setelah mati tiada amal lagi, maka Khauf kurang bermanfaat menjelang kematian. Bahkan melemahkan qalbu. Sedangkan Rajaa pada keadaan ini akan menguatkan qalbu. Dengan Rajaa dia jadi makin cinta pada Allah, karena tiada seorang pun layak meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan Cinta pada Allah Ta'ala, cinta untuk berjumpa denganNya, berbaik sangka kepadaNya.

Sulaiman At Taimiy berkata ketika menjelang ajal : ceritakan padaku tentang hal2 yang meringankan (rukhshah), supaya aku berjumpa dengan Allah dalam keadaan berbaik sangka kepadaNya.

Kesimpulan : Senantiasa perkuatlah rasa Takut atas Harap agar terus terdorong meningkatkan amal kebaikan (QS. 23:60-61), kecuali saat dosa-dosamu membuatmu putus asa atau saat hampir berakhir kesempatanmu 'tuk beramal.

Senin, 08 Juni 2009

Agar Hati, Mata, dan Telinga...Tidak Menjerumuskan Kita...

AlhamdulilLaahi was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)
Allaah Ta'aalaa berfirman menjelaskan kebanyakan makhluq yang menyimpang dan tersesat, para pengikut Iblis yang terlaknat, (Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia). Yaitu kami tumbuhkan dan sebarkan kebanyakan jin dan manusia, untuk isi neraka Jahannam, sehingga hewan-hewan ternak saja keadaannya lebih baik dari mereka. (mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah)) tidak sampai pada hati tersebut pemahaman maupun ilmu, kecuali tegaknya hujjah sehingga dia tak bisa menghindar dari siksa, (dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah)) yang mendatangkan manfaat bagi mereka, bahkan mereka kehilangan manfaat dan faidah yang bisa diraih dengan matanya, (dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)) dengan pendengaran yang sampai ke hati. (Mereka itu) orang2 yang bersifat buruk seperti itu (sebagai binatang ternak) yaitu : hewan, yang tidak memiliki akal. Tapi mereka mementingkan yang hancur (dunia) daripada yang kekal (akhirat), maka mereka ini memutarbalikkan kegunaan akal,(bahkan mereka lebih sesat lagi) dari hewan, karena hewan ternak dipergunakan sesuai tujuan penciptaannya, dan memiliki naluri serta kemampuan untuk membedakan dan memilih mana yang bermanfaat buatnya dari yang berbahaya buatnya. Karena itu binatang-binatang ini lebih baik dari mereka. (Mereka itulah orang-orang yang lalai), yaitu lalai dari hal yang paling bermanfaat: lalai dari Iman kepada Allah, taat kepadaNya, dan mengingatNya. Diciptakan hati, mata, dan telinga untuk mereka, agar dijadikan penolong menjalankan perintah-perintah Allah dan memenuhi hak-hak Allah, namun malah mereka gunakan untuk sebaliknya. Mereka ini layak termasuk yang disiapkan Allah untuk mengisi Jahannam dan diciptakan bagi neraka belaka, sehingga amal yang mereka kerjakan pun amalan ahli neraka. Adapun yang menggunakan hati, mata, dan telinga mereka untuk beribadah kepada Allah, dan hatinya dipenuhi dengan Iman kepada Allah serta Mahabbah (cinta) kepadaNya, lalu tidak lalai dariNya, mereka itulah ahli Surga, dan mereka melakukan amalan Ahli Surga. (Tafsir As Sa'dy)

Semoga kita selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga...Aamien.

Kamis, 04 Juni 2009

Mana yang lebih dulu? Akhlaq dulu apa kerudung dulu? Khusyu' dulu apa sholat dulu?

AlhamdulilLaahi was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du

Sering kita mendengar kilah sebagian orang , "Ah, saya belum siap berjilbab, mau memperbaiki akhlaq dulu". Atau ada yang mengatakan, "Saya belum bisa khusyu' jadi sholat juga percuma, ntar klo udah bisa khusyu' baru saya akan sholat...", benarkah kata2 itu dibolehkan?

Dalam Islam pembelajaran menjadi baik dimulai dari aspek lahir lalu meningkat ke penghayatan bathin. Kalau lahirnya saja sudah menyimpang, baik ucapan maupun perbuatan ataupun tulisan, maka tidak ada artinya berkilah dengan "yang penting kan, hatinya". Simak ayat2 berikut ini :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. ...".(QS. 3:118)
Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 49:14)

Mari kita perbaiki ucapan dan penampilan lahir kita, insya Allah, Dia akan membimbing kita dan mengampuni kesalahan2 kita. Aamien.

# Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, (QS. 33:70)
# niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. 33:71)

Senin, 01 Juni 2009

Jadilah di dunia...seperti pengembara...

AlhamdulilLaah was shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah, ammaa ba'du :

Hari Sabtu yang lalu (30/05) saya dan istri berangkat dari Bandung ke Semarang, memenuhi undangan teman kami yang mengadakan meeting tepatnya di Hotel Semesta, Jln. KH. Wahid Hasyim, Semarang. Kami hanya berangkat berdua saja, karena Maryam dan Yahya, dua anak kami, lebih memilih ditinggal. Dengan mengendarai Suzuki Karimun Estilo yang baru sebulan ini menghuni garasi rumah kami, kami pun memulai perjalanan setelah mengatur hal-hal yang perlu disesuaikan karena adanya acara ini. Saya terpaksa meminta Ustadz pengganti untuk Kajian Tafsir Tematik di Sadang Serang, meninggalkan kelompok tarbiyah malam ahad yang saya bina, dan mewakilkan kajian malam Senin pada salah seorang Ustadz di Ma'had Al Amanah, untungnya masih keburu memenuhi permintaan Kajian Aqidah di Masjid Al Falaq, LAPAN, pada hari Senin (01/06) ba'da zhuhur dalam perjalanan pulang dari Semarang. Sedangkan istri saya sudah "pasang pengumuman" untuk pasien-pasiennya, bahwa praktek dokternya baru akan dimulai lagi Senin sore tanggal 1 Juni, dan walaupun masih lelah, pada Senin sore ini istri saya mulai praktek lagi karena dari petugas pendaftaran ada SMS sudah ditunggu 15 orang pasien yang sudah antri. Wa lilLaahil hamd... (kalau dokter insya Allah boleh bersyukur kalau banyak yang berobat, bukan karena banyak yang sakit...).

Dibandingkan dengan beberapa kendaraan yang sebelumnya pernah kami pakai bersama dalam perjalanan jarak jauh, Isuzu Black Panther dan KIA Carnival, maka inilah review dari seorang pemakai otomotif amatiran :
Carnival kelebihannya di luxury dan lega.
Panther kelebihannya di power dan kecepatan, walaupun kalah oleh Xenia dan Avanza. (Kalau saya di jalan nyusul Xenia atau Avanza, selalu gak bisa meninggalkan di belakang karena di depan ada lagi...ada lagi...)
Estilo kelebihannya di irit dan lincah, serta tentu saja : style.

AlhamdulilLah jarak Bandung-Semarang PP. bisa saya supiri sendiri meskipun kadang-kadang istirahat tidur sebentar di Hotel Bandung (BAN ngeglunDUNG,...alias tidur di mobil), dan sempat ikut sebagian acara meeting. Hal yang cukup berkesan adalah ketika salah seorang pembicara membandingkan perbedaan PEMENANG dan PECUNDANG. Mau tahu? Nih, saya bagi di bawah ini, tapi jangan lupa diamalkan, ya!

PEMENANG berfokus untuk mencapai sukses.
PECUNDANG berfokus untuk menghindari kegagalan.

PEMENANG membantu orang lain mencapai sukses agar dirinya juga mencapai sukses.
PECUNDANG hanya bisa mengkritik orang lain agar dirinya merasa hebat dan kelihatan lebih baik.

PEMENANG mencari solusi dan bertindak memecahkan masalah.
PECUNDANG membicarakan masalah dan tidak berbuat apa-apa.

PEMENANG bertindak sesuai prioritas untuk mencapai targetnya.
PECUNDANG bertindak tanpa tujuan karena tidak mempunyai target.

PEMENANG menganggap kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
PECUNDANG menganggap kesuksesan adalah kegagalan yang tertunda.

PEMENANG menganggap kesulitan adalah tantangan dan berhasil menaklukannya.
PECUNDANG menganggap kesulitan adalah akhir dari segalanya dan alasan untuk menyerah.

PEMENANG menemukan solusi dari setiap masalah.
PECUNDANG menemukan masalah dari setiap solusi.

PEMENANG tidak berkeluh kesah bekerja keras mencapai sukses.
PECUNDANG selalu berkeluh kesah walaupun tidak berbuat apa-apa.

Sebagai pelengkap laporan singkat dan tidak akurat ini saya sertakan foto yang dijepret anak saya, ketika baru datang dari Semarang dan ngelap mobil sebelum dipake lagi untuk nganterin istri saya ke tempat prakteknya.


Hal-hal yang bisa direnungi :
1. Dalam perjalanan kita selalu banyak persiapan untuk sampai ke tujuan, dan juga sering rindu pulang. RasululLaah SAW menyuruh kita hidup di dunia seperti pengembara dalam perjalanan. Sudahkah kita membuat persiapan yang cukup? Apakah kita benar-benar rindu pulang (akhirat)?
2. Hal-hal yang kita cintai sering kita sebut-sebut dalam pembicaraan kita : istri, mobil, rumah, dll. Padahal kita sering mengaku cinta Allah, Rasul, dan Islam; yang bahkan ketiga hal tersebut harus LEBIH DICINTAI DARI APA PUN (QS. 9:24). Seberapa sering kita menyebut-nyebut Allah, RasululLaah, dan Perjuangan di Jalan Allah dalam pembicaraan kita?
3. Kendaraan dalam perjalanan di dunia sering kita bersihkan, serviskan, dan sebagainya. Seringkah kita membersihkan dan mereparasi "kendaraan" kita menuju Allah, yaitu hati kita?
4. Dalam mempelajari resep-resep sukses duniawi kita sering berkorban dan bersungguh-sungguh, sudahkah kita bersungguh-sungguh dan siap berkorban mempelajari dan menerapkan resep sukes akhirat maupun dunia, yaitu Al Quran?
5. Apakah renungan seperti ini selalu kita pelajari untuk diamalkan, atau sekedar jadi penghias dalam pembicaraan maupun tulisan belaka?...Laa ilaaha illaa ANTA subhaanaKa inniy kuntu minazh zhaalimiin...AstaghfirulLaahal 'azhiima liy wa lakum.

Kamis, 09 April 2009

Learn to blog (3) : Blog's Accessories

AlhamdulilLaahi was shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah...,

Untuk melemaskan jari-jemari karena sudah sekian lama nggak posting di blog ini, saya akan berbagi tentang blog's accessories. Apaan, tuh?

Biasanya orang yang membuat blog ingin agar blognya terlihat bacang : bagus dan canggih. Nah, yang saya maksud sebagai blog's accessories kurang lebih adalah hal-hal yang menjadikan blog anda bagus dan canggih.

Namun perlu diingat, karena sifat dasar blogger adalah narsis (*ehm!*), maka kebagusan dan kecanggihan blognya sering hanya dirasakan oleh pemiliknya sendiri saja, he...he...he!

Jadi, hal-hal yang saya anggap akan menjadikan blog Anda bagus dan canggih ini bersifat subyektif, tapi insya Allaah bermanfaat. Postingan ini insya Allaah akan mengalami beberapa kali revisi, karena itu sekarang saya tulis apa yang terlintas dulu saja. Agar anda memiliki blog yang bagus dan canggih, ada beberapa hal mendasar yang diperlukan :

a. Mengetahui "sedikit" dasar-dasar HTML, walaupun hanya dengan memasang tag yang benar di blog anda. Misal :
- menulis HURUF MIRING tagnya adalah (buang spasi) : < i > hrf yg akan dibuat miring < /i >
- menulis HURUF TEBAL tagnya adalah (buang spasi) : < b > hrf yg akan dibuat tebal < /b >
- menulis HURUF BERGARISBAWAH tagnya adalah (buang spasi) : < u > hrf yg akan dibuat bergarisbawah < /u >
- menulis HURUF BERCORET tagnya adalah (buang spasi) : < s > hrf yg akan dibuat bercoret < /s >
- menuliskan link agar jika di-klik masuk ke halaman web tertentu, tagnya adalah (buang spasi setelah "<" dan sebelum ">") : < a href="alamat halaman web dengan format http://www.... " >tulisan atau gambar untuk di-klik< /a >
Catatan : jika ingin terbuka di jendela/tab baru, tambahkan target="_blank" sebelum ">" yang di depan.
- dll.

b. Memuat dan mengedit gambar dari layar : Kadang-kadang kita perlu memakai gambar yang kita lihat di layar internet, maka kita perlu tahu cara mengambil gambar tersebut seperlunya. Langkah-langkahnya :
- Tangkap gambar tersebut dengan tombol "prt sc"
- Buka Microsoft Paint (All Program-Accessories-Paint), lalu klik icon "kotak" (simbol paling kanan atas), klik kanan lalu "paste". Klik kotak sekali lagi untuk memotong bagian gambar yang diperlukan, tandai bagian yang dipotong dengan menahan tombol kiri mouse, klik kanan lalu "Cut". Buka File-New, lalu "Paste". Simpan dengan File-Save As.
- Upload gambar yang disimpan ke kantung penyimpanan gambar di internet, salah satunya : http://imageshack.us/
- salin lokasi gambar ke tempat yang sesuai, caranya ketik (tanpa spasi) < img src="alamat gambar dengan format http:/..."/ >.
Sebagai contoh, lihat gambar di bawah ini :



c.

Sabtu, 04 April 2009

Kunci Sukses (2) : Taubat

AlhamdulilLaahi was shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah...

Setelah sekian lama vacuum (emangnya penghisap debu?!! he...he), alhamdulilLaah bisa posting lagi sekarang. Khoq langsung Kunci Sukses (2), mana Kunci Sukses (1) nya? Cari aja sendiri di daftar posting blog ini ;)

Taubat yang dimaksud di sini adalah : Meninggalkan kebiasaan-kebiasaan jelek dan membangun kebiasaan-kebiasaan baik. Agar lebih jelas bahwa hal ini akan mendatangkan sukses, insya Allaah, silahkan download file-file berikut ini.

1. 10_Kebiasaan_Muslim_Sukses

2. 10_Kebiasaan_Pribadi_Sukses



Sekian, semoga bermanfaat.