Jumat, 10 Oktober 2008

Renungan Selepas Ramadhan ...

AlhamdulilLaah wash shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah,

Setiap habis Ramadhan, hamba rindu lagi Ramadhan...

Setiap habis Ramadhan, hamba cemas kalau tak sampai sampai umur hamba di tahun depan.

Berilah hamba kesempatan!

Renungan pertama :



Renungan kedua :





Semoga bermanfaat!

Kamis, 25 September 2008

Bekal Mental untuk Menghadapi Ujian Hidup

(Versi Asli, lain sedikit dengan Versi yang dimuat di Harian PR)

Diantara sifat orang yang beriman adalah merasa gembira dengan datangnya Ramadhan, dan merasa sedih dengan kepergiannya. Oleh karena itu detik-detik dalam bulan penuh berkah ini digunakannya untuk benar-benar mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla dengan berbagai ibadah : shaum, tarawih, sedekah, membaca serta mempelajari Al Qur’an, dll. Makin dekat ke akhir Ramadhan, semangatnya makin tinggi dalam mengejar ampunan dan rahmat Allah Subhaanahu wa Ta’aala dengan puncaknya beritikaf di sepuluh malam terakhir untuk mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sifat seperti ini merupakan bukti keimanannya dalam memenuhi seruan Rabbnya agar bersegera untuk mendapatkan ampunan dariNya dan surga yang seluas langit dan bumi, ketika datang kesempatannya memanfaatkan bulan yang mendatangkan ampunan dan ketakwaan.

“ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa “ Q.S. Aali ‘Imraan : 133

Sebagai orang yang menyadari dosa-dosanya kita tentu sangat membutuhkan ampunan Allah agar kita tidak mengulangi dosa-dosa tersebut dan menebusnya dengan perbuatan-perbuatan baik, agar selamat dari bencana di dunia ini maupun azab di akhirat nanti. Bahkan dengan semakin terbukanya penemuan modern, kita seharusnya makin mengharapkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Bayangkan saja, bumi yang sekarang dihuni oleh sekitar 6,8 milyar manusia saja sudah terasa luas, padahal hanya satu noktah kecil saja dibanding luasnya langit dunia ini. Matahari yang menjadi pusat tata surya berjarak sekitar 150 juta kilometer dari bumi dan besarnya lebih dari sejuta kali bumi. Bersama sekitar satu milyar bintang lainnya matahari membentuk galaksi kita yang berdiameter seratus ribu tahun cahaya. Galaksi tetangga kita yang paling dekat, Andromeda, jaraknya “hanya” sekitar dua juta tahun cahaya. Sampai saat ini luas langit yang dapat diketahui manusia “hanya” sampai sekitar 30 milyar tahun cahaya. Jadi, betapa luasnya surga yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang bertakwa! Subhanallah.


Keterangan Gambar : Galaksi-galaksi di alam raya hasil pengamatan teleskop luar angkasa Hubble, setiap galaksi berisi jutaan hingga milyaran bintang (Sumber : http://www.webshot.com)

Masalahnya kita tidak mungkin meraih surga tanpa diuji dahulu di dunia ini ketika kita mengaku sebagai orang-orang yang beriman. Sebagaimana makna ayat-ayat berikut ini,

“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. “ Q.S. Aali ‘Imraan : 142

(Catatan kaki dalam Terjemah Al Qur’an : Jihad dapat berarti: 1. berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam; 2. memerangi hawa nafsu; 3. mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas yang batil dan menegakkan yang hak.)

“ Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. “ Q.S. Al Ankabuut : 1-3

Sebagai salah satu ujian keimanan, kita merasakan banyak persoalan yang datang kepada kita menjelang Ramadhan tahun ini. Para pemimpin dan penegak hukum yang seharusnya menjadi contoh bagi rakyatnya malah banyak yang diajukan ke pengadilan dengan tuduhan korupsi, belum lagi kenaikan bahan-bahan kebutuhan pokok disebabkan kenaikan BBM serta dicabutnya subsidi minyak tanah, ditambah maraknya tayangan-tayangan yang memancing syahwat untuk bermaksiat dan iklan-iklan paranormal yang bisa merusak akidah tauhid. Bagi orang yang beriman datangnya bulan Ramadhan seolah penyejuk dan pembuka jalan untuk menemukan solusi bagi persoalan hidupnya, namun orang yang lemah imannya cenderung makin murung dengan datangnya bulan ini karena dibayangi ketakutan menghadapi kesulitan ekonomi. Sungguh benarlah firman Allah Jalla Jalaaluh yang artinya,

“ Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” Q.S. At Taghaabun : 11

Petunjuk yang diberikanNya pada hati orang-orang beriman dalam menghadapi kejadian apa pun di dunia ini adalah keimanan itu sendiri, yang salah satu rukunnya adalah iman kepada takdir Allah baik yang terasa manis maupun pahit. Takdir manis dihadapi dengan keimanan akan melahirkan syukur, sedangkan takdir pahit membuahkan sabar. Lebih jauh lagi kesabaran tersebut akan melahirkan ridho karena yakin bahwa yang sudah terjadi merupakan ketentuan Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang, selanjutnya malah melahirkan syukur setelah menemukan hikmah di balik musibah. Lebih penting dari itu, kejadian di dunia ini dijadikan pelajaran agar bisa berbekal sebelum datangnya kematian.

“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. “ Q.S. Al Anbiyaa : 35

Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bekal mental untuk menghadapi ujian hidup. Mumpung kita masih berada di bulan penuh berkah ini, jangan biarkan semangat ibadah kita menurun. Bayangkan bila ini adalah Ramadhan terakhir bagi kita, jangan sampai kita menyesal dengan tidak memanfaatkannya sebaik-baiknya. Wallahu a’lam.

Penulis, Pembina Wahdah Islamiah Bandung,Pimpinan Ma’had Al Amanah Lembang, Mubalig, dan Alumnus Astronomi ITB.

Senin, 01 September 2008

"Pesta" DL

AlhamdulilLaah, washsholaatu wassalaamu 'alaa RasuulilLaah, wa ba'du ,

Salah satu upaya untuk meningkatkan ketaqwaan, khususnya di bulan Ramadhan ini, adalah dengan terus menerus menuntut ilmu.

AlhamdulilLaah, Allaah 'Azza wa Jalla menunjukkan pada saya salah satu sumber untuk bisa mendownload (DL) banyak program maupun materi keislaman.

Bagi anda yang mau "pesta" DL silahkan klik link ini.

Semoga bermanfaat.

Minggu, 31 Agustus 2008

Marhaban Yaa Ramadlaan...

AlhamdulilLaahi washsholaatu wassalaamu 'alaa RasuulilLaah,

Segala puji bagi Allaah 'Azza wa Jalla, yang telah menganugerahkan pada kita satu bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan.

AlhamdulilLaah, Ramadhan 1429 dimulai secara serempak bagi seluruh umat Islam di Indonesia, yaitu bertepatan dengan Senin 1 September 2008. Karena awalnya ditetapkan dengan sidang itsbat berdasarkan hisab maupun ru'yatul hilal, maka konsekwensinya Ramadhan tahun ini akan berlangsung 30 hari, insya Allaah.

Berdasarkan perhitungan, tanggal 31 Agustus 2008 yang bertepatan dengan 29 Sya'ban 1429 Hijriah ketinggian hilal di seluruh Indonesia saat matahari terbenam berkisar antara 4 sampai 5,5 derajat. Konjungsi atau ijtimak yang menandai siklus baru peredaran bulan terjadi pada pukul 3:59 pagi hari Ahad 31 Agustus 2008. Bagian bulan yang tercahayai matahari dilihat dari Bumi hanya sekitar 0,5% saja, namun di Indonesia dianggap hilal yang lebih tinggi dari 2 derajat dianggap sudah ImkaanurRu'yah (memungkinkan untuk bisa dilihat) sehingga pengakuan rukyat Ahad sore diterima sebagai salah satu pertimbangan menetapkan 1 Ramadhan 1429 jatuh malam Senin.


Sementara itu, pada tanggal 29 September 2008 di seluruh Indonesia bulan berada di bawah ufuk saat matahari terbenam, demikian pula di Saudi Arabia. Dengan demikian tanggal 30 September adalah tanggal 30 Ramadhan, dan shaum kita tahun ini genap 30 hari. 1 Syawal 1429 H jatuh pada hari Rabu, 1 Oktober 2008. Insya Allaah lebaran tahun ini pun akan disepakati oleh ormas-ormas Islam di Indonesia.

Selamat datang wahai Ramadhan!!!

Yaa Allaah, jadikanlah Ramadhan tahun ini menjadi penghapus dosa kami, penerang jalan kami, dan penyelamat kami dari bencana dan kesulitan, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti...! Aamien.

Sabtu, 16 Agustus 2008

Shalat Gerhana

AlhamdulilLaahi wash shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah...

Hari ini, 17 Agustus 2008 untuk seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan peristiwa langka, yaitu Gerhana Bulan (insya Allaah jika tidak mendung tentunya). Peristiwa bulan tertutup bayangan bumi dimulai jam 02.36 WIB dan berlangsung sampai bulan terbenam dalam keadaan gerhana sekitar 3 jam 9 menit kemudian (jam 05.45 WIB). Puncak gerhana terjadi ketika 80% bagian bulan tertutupi bayangan bumi, tepatnya jam 04.10 WIB.

Apa yang harus kita lakukan?

RasululLaah SAW menganjurkan 4 sunnah dalam peristiwa ini, yaitu :
1. Berdo'a dan beristighfar
2. Bertakbir
3. Shalat dan Khutbah Gerhana
4. Bershadaqah

Shalat gerhana adalah shalat yang unik, karena berbeda caranya dari shalat biasa. Dimulai dengan seruan/ajakan shalat berjama'aah dengan kalimat ASH SHALAATU JAAMi'aH (Mari shalat berjama'ah - HSR. Bukhary), lalu Imam memimpin dengan bacaan dijaharkan (nyaring) pada raka'at pertama dua kali Ruku' dan 2 bacaan nyaring, demikian pula raka'at kedua, lalu diakhiri tahiyyat dan salam. Setelah itu Imam berkhutbah menganjurkan amalan-amalan yang disebutkan di atas, mengingatkan untuk bertaqwa, serta mengajak merenungi ayat-ayat Allah 'azza wa jalla. Selengkapnya bisa dipelajari dalam Hadits-hadits berikut ini :

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau melaksanakan salat gerhana dua rakaat dengan empat kali rukuk, dan empat kali sujud dalam satu rakaat

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1503

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari. Saat itu Rasulullah saw. melakukan salat gerhana, beliau berdiri sangat lama dan rukuk juga sangat lama, lalu mengangkat kepala dan berdiri lama, tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama. Kemudian beliau rukuk lama, tapi tidak seperti lamanya rukuk pertama. Selanjutnya beliau sujud. Kemudian berdiri lama, namun tidak seperti lamanya berdiri pertama, rukuk cukup lama, namun tidak selama rukuk pertama, mengangkat kepala, lalu berdiri lama, tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama, rukuk cukup lama, tapi tidak seperti lamanya rukuk pertama, lalu sujud dan selesai. Ketika salat usai matahari sudah nampak sempurna kembali. Beliau berkhutbah di hadapan kaum muslimin, memuji Allah dan menyanjung-Nya, dan bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan itu termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya terjadi gerhana bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, jika kalian melihat keduanya gerhana, maka bertakbirlah, berdoalah kepada Allah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah! Hai umat Muhammad, tidak seorang pun lebih cemburu daripada Allah, bila hambanya, lelaki maupun perempuan, berbuat zina. Hai umat Muhammad, demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui, tentu kalian banyak menangis dan sedikit tertawa. Ingatlah! Bukankah aku telah menyampaikan

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1499

Gerhana > Seruan melakukan salat gerhana "asshalaatu jaami`atan" (marilah salat berjamaah)

Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Dengan kedua ayat tersebut Allah membuat rasa takut kepada hamba-hamba-Nya. Keduanya tidaklah terjadi gerhana karena kematian seorang manusia. Karena itu bila kalian melihatnya, salat dan berdoalah kepada Allah sampai hilang yang menakutkan kalian

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1516

Hadis riwayat Asma ra.:
Dari Fatimah, bahwa Asma berkata: Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari. Aku datang menemui Aisyah yang ketika itu sedang salat dan aku bertanya: Ada apa dengan orang-orang, kenapa mereka melakukan salat? Aisyah memberi isyarat dengan kepalanya ke arah langit. Aku bertanya lagi: Tanda kebesaran Allah? Aisyah menjawab: Ya. Rasulullah saw. berdiri lama sekali (dalam salat) hingga kepalaku pusing, lalu aku ambil qirbah (tempat air dari kulit), meletakkannya di sampingku. Aku siram kepala atau wajahku dengan air. Ketika selesai salat matahari telah muncul kembali. Kemudian Rasulullah saw. berkhutbah kepada kaum muslimin. Beliau memuji dan menyanjung Allah. Lalu bersabda: Selanjutnya. Apa yang belum pernah aku lihat, telah dapat kulihat di tempatku ini, termasuk surga dan neraka. Telah diwahyukan kepadaku, bahwa kalian akan menerima ujian dalam kubur yang hampir menyerupai fitnah atau seperti fitnah Masih Dajjal, aku tidak tahu apa ia sebenarnya. Asma melanjutkan: Seseorang di antara kalian didatangkan dan ditanya: Apa yang engkau ketahui tentang orang ini (maksudnya Rasulullah saw.)? Orang yang beriman akan menjawab: Dia adalah Muhammad utusan Allah, yang datang kepada kami dengan membawa bukti dan petunjuk. Lalu kami menyambut dan mematuhinya. (Itu dikatakannya sebanyak tiga kali). kemudian kepadanya dikatakan: Benar! Kami memang tahu bahwa engkau beriman kepadanya. Tidurlah baik-baik! Sedangkan orang munafik atau ragu-ragu akan menjawab: Aku tidak tahu. Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu lalu kuikuti saja berkata seperti itu

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1509

Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Tatkala gerhana matahari terjadi di masa Rasulullah saw. (manusia) diseru dengan seruan: "as-shalaatu jaami`atan" (marilah salat berjamaah). Rasulullah saw. melakukan dua kali rukuk dalam satu rakaat. Kemudian berdiri dan melakukan dua kali rukuk dalam satu rakaat (yang terakhir). Kemudian matahari nampak kembali

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1515

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Tatkala terjadi gerhana matahari di masa Nabi saw., beliau bangkit terkejut, takut terjadi kiamat sampai beliau menuju mesjid. Beliau melakukan salat dengan rukuk dan sujud yang lama sekali. Tidak pernah aku melihatnya melakukan salat seperti itu. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kebesaran yang dikirimkan Allah, gerhana ini terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi Allah yang mengirimkannya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Oleh sebab itu, bila kalian melihatnya, maka bersegeralah ingat kepada-Nya, berdoa dan mohon ampunan-Nya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1518

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa ia dikabarkan dari Rasulullah saw., bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi keduanya termasuk tanda kebesaran Allah. Maka jika kalian melihat gerhana, kerjakanlah salat

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1521

Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata:
Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari pada hari kematian Ibrahim. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana disebabkan kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, apabila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan tunaikan salat hingga matahari nampak kembali

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1522

Semoga bermanfaat... walhamdu lilLaahi Rabbil 'aalamiin...

Jumat, 08 Agustus 2008

"Warga" Baru...!

AlhamdulilLaah, washshalaatu wassalaamu 'alaa RasuulilLaah, wa ba'd:

Sebagai lanjutan dari sharing sebelumnya saya ingin berbagi kebahagiaan dengan hadirnya "warga" baru di keluarga besar kami...ya, Bapak dan Ibu saya hari ini mendapat cucu baru dengan lahirnya bayi laki-laki adik saya yang beratnya 3,6 kg. AlhamdulilLaah, adik saya yang nomor dua hari ini melahirkan anaknya yang ke-8 di tanggal 8 bulan 8 tahun '08 (saya tidak tahu persis apakah tadi pagi kejadiannya tepat jam 8, he...he).

Saya ingin berceritera juga bahwa adik kedua saya ini (perempuan) ketika kami masih sama-sama belum menikah adalah saudara saya yang paling dekat. Maklum, kami tahu bahwa dalam Islam tidak boleh ada "pacaran", namun keuntungan ada saudara lain jenis yang umurnya dekat dengan kita bisa memudahkan "ta'aruf" jika kita lagi PDKT (pengalaman pribadi yang sudah terbukti, ...he..he).

Ketika menginjak bangku SMP adik saya ini sekolahnya sudah merangkap, paginya di sekolah umum di Lembang dan siangnya di Pesantren di Bandung. O, ya, umurnya 2 tahun di bawah saya, tapi selisih kelasnya 4 tahun di bawah saya. Waktu saya tingkat I di ITB adik saya baru lulus SMP dan melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri di Cijerah. Karena dia tidak mau juga meninggalkan kelas pesantrennya di Jln. Pajagalan 14 Bandung, saya diminta menemani agar mudah antar jemputnya. Pada waktu itu kami sering bermobil berdua kemana-mana, baik ke tempat kostnya di Cijerah maupun ketika belanja untuk toko buku kami yang di Lembang. Saya sendiri sempat menemani sekolah di pesantren adik saya tersebut hanya kuat satu semester saja, karena saya harus konsentrasi kuliah, dan ternyata adik saya pun akhirnya konsentrasi di MAN dan hanya kuat melanjutkan di Pesantren satu tahun saja. Inilah kemungkinan yang mendorong orang tua kami menyekolahkan adik kami yang paling kecil (perempuan juga) hanya murni di Pesantren tersebut sampai lulus tingkat Mu'allimien, walhamdulilLaah.

Salah satu pendorong saya dan adik-adik saya mendalami Dienul Islam juga dikarenakan adanya pendidikan untuk saling menyayangi dari orang tua kami. Jangankan dengan saudara kandung, sejak kecil saya sudah disuruh dekat dengan saudara-saudara sepupu saya, baik keponakan Bapak maupun keponakan Ibu. Kami diajari untuk selalu ingat pada hubungan kekeluargaan (silaturrahim). Nah, adik saya ini begitu dekat dengan saya sehingga kami sering saling berbagi ketika kami mulai tertarik pada lawan jenis, dan saling memberi saran. Singkat cerita, ketika saya menikah kelihatannya saya agak merasa "kehilangan" adik saya, dan begitu juga sebaliknya. Untung adik saya juga menikah sekitar setengah tahun setelah saya menikah, dan suaminya tiada lain sahabat saya yang sama-sama ngaji "kitab gundul" yang saya ceritakan di sharing sebelumnya. Meskipun anaknya sudah DELAPAN sekarang ini, keluarga mereka selalu dilimpahi rizqi dan kasih sayang dari orang-orang sekitarnya.

Adik ipar saya tadi lulusan pesantren, tapi juga seorang pengusaha yang sukses. Berkat ketekunannya, keluarga adik saya tersebut (suami istri) mengelola lebih dari DELAPAN toko; yang paling banyak toko mas, lalu toko grosir sembako, dan juga tentunya toko buku. Boleh dikata bakat kedua orangtua saya yang notabene pedagang menurun pada keluarga adik kedua saya itu.

Namun mereka juga sangat aktif dalam kegiatan sosial maupun dakwah dan pendidikan. Adik saya menjadi kepala RA dan suaminya menjadi ketua cabang salah satu ormas yang selama ini berperan besar mewarnai pemahaman keIslaman dalam keluarga besar kami. Anak-anak mereka pun sejak kecil sudah disekolahkan dengan pendidikan keIslaman, sehingga insya Allaah untuk keluarga mereka meskipun anaknya banyak tidak ada yang "terlantar" baik pendidikan lahir maupun bathinnya.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'aalaa terus melimpahkan berkahNya pada keluarga kalian, wahai adikku ... juga dengan lahirnya anak ke-8 kalian ini semoga Allah 'Azza wa Jalla menjadikannya anak yang shalih. Aamien.

Sabtu, 19 Juli 2008

Sharing

AlhamdulilLaah,... wash shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah... wa ba'du :

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: " Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada mesjid (selalu melakukan salat jamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk berzina), tapi ia mengatakan: Aku takut kepada Allah, seseorang yang memberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kanannya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kirinya dan seseorang yang berzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya " (HR. Muslim no. 1712)

Pada tulisan sebelumnya saya sudah berbagi tentang bagaimana proses saya sebagai pengusaha dan sebagai guru. Kali ini saya ingin sharing tentang bagaimana saya menjadi mubalig seperti sekarang (kata orang), walaupun jauh di lubuk hati saya sangat merasa tidak pantas, tapi ini adalah karunia Allaah Subhaanahu wa Ta'aalaa yang harus saya syukuri, diantaranya dengan bercerita di blog ini ;)

AlhamdulilLaah, Bapak dan Ibu saya termasuk orangtua yang sukses dalam mendidik anak-anaknya, disamping terhitung pengusaha sukses untuk ukuran Pasar Lembang he...he. Namun seperti juga pengusaha sukses lainnya memulai dari kondisi prihatin, demikian pula orangtua saya. Saya ingat waktu kecil bagaimana mereka bekerja keras membanting tulang untuk kami, anak-anak mereka. Kami bersaudara berjumlah enam orang, empat lelaki dan dua perempuan. Saya terbesar, yang kedua dan terakhir perempuan. Meskipun berangkat dari keprihatinan, ada hal terbaik yang saya ingat dalam proses pendidikan orangtua kami, mereka selalu memberikan makanan yang terbaik buat badan, otak, dan jiwa kami!!! Ya, ibu saya sering berkata, "Kalian tahu langganan ibumu ada yang berasal dari kompleks polri dan au? Nah ... Ibu-ibu jendral itu ketika ngobrol soal makanan untuk keluarganya, ibumu ini yakin kalian kuberi makan lebih dari mereka!". Dalam hal makanan otak, Bapak dan Ibu sering mengingatkan pada anak-anaknya agar mementingkan sekolah, saya dan adik-adik bersekolah di SD yang sama (SD Negeri Lembang 1) dan semua dikenal sebagai pemegang Ranking 1 di sekolah tersebut (keenam-enamnya...he....he). SMPnya juga hampir semua sama, kecuali anak yang terakhir yang oleh Bapak langsung dimasukkan ke Pesantren.

Adapun dalam makanan jiwa, kami semua diharuskan belajar baca Al Qur`an (istilahnya : mengaji) sejak kecil. Saya ingat, waktu saya kecil yang namanya TV adalah barang mewah, kami bahkan belum punya radio. Saya sering numpang lihat TV atau dengerin radio dari tetangga, itu sebelum saya sekolah SD. Namun sejak sebelum masuk TK pun saya sudah disuruh ikut ke tajug (mushollaa) bersama anak-anak lain untuk belajar mengaji. Kalau anak-anak sekarang masuk SD sudah bisa baca latin maupun Al Qur`an karena metoda IQRA di TK, maka dulu saya bisa baca Al Qur'an sebelum masuk SD berkat metoda IRAQI di langgar kecil belakang rumah saya. Keluarga kami tinggal di rumah kontrakan waktu itu sampai saya kelas 3 SD, lalu Bapak cerita sudah beli tanah dekat Pasar Lembang tempat Bapak dan Ibu bekerja dan lagi dibangun rumah, pada saat saya kelas 4 SD barulah kami pindah ke rumah sendiri. Tentu di rumah baru ini sudah punya Radio dan TV, tapi tetap setiap sore kami disuruh berangkat ke guru ngaji untuk meneruskan pelajaran kami.

Menginjak bangku SMP saya sudah tidak ke guru ngaji lagi, tapi diberi Al Qur`an Terjemah yang selalu saya baca ba'da Maghrib, Arab maupun terjemahnya. Sampai menginjak kelas 3 SMP, Bapak saya diajak hadir ke pengajian orang tua (ceramah) oleh kenalannya yang juga seorang pengusaha toko mas sekaligus ustadz. Saya dibawa juga ke pengajian tersebut. Saya ingat penceramahnya, yang kemudian menjadi guru saya sehingga bisa membaca Arab "gundul", waktu itu menjelaskan tentang metoda mempelajari Islam. Kata beliau, ada 3 jalan manusia memahami Islam : Ijtihaad, Ittibaa', dan Taqliid. Ijtihad adalah upaya yang sungguh-sungguh dalam meneliti dan menyimpulkan langsung dari Al Qur`an maupun Hadits-hadits RasuulilLaah ShallalLaahu 'alayhi wa sallama, yaitu yang dikerjakan oleh para ahli ilmu (ulama). Ittiba' adalah mengikuti pendapat seseorang dengan mengetahui dalilnya. Sedangkan taqlid adalah mengikuti orang lain tanpa mengetahui dalilnya, dan itu terlarang berdasarkan (QS. 17 : 36),
">
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya"

SubhaanalLaah, saat itu saya sadari bahwa selama ini yang saya amalkan lebih banyak hanya berdasarkan taqlid saja! Sejak itu saya bertekad ingin lebih mengetahui Islam berdasarkan dalil-dalil secara benar, walhamdulilLaah.

Ada hal lain yang menarik dari pengajian tersebut, saya baru tahu bahwa pengajiannya dibagi 3 sesi. Sesi pertama untuk latihan ceramah atau Praktek Dakwah bagi para pemuda dan pemula, sesi kedua Ceramah Pokok, dan sesi ketiga Tanya Jawab baik lisan maupun tertulis. Pada saat datang pertama kali, saya langsung ditunjuk jadi salah seorang yang harus menyampaikan Praktek Dakwah, padahal saya tidak ada persiapan sama sekali. Untungnya pembicara Praktek Dakwah ada 3 orang, yang pertama anaknya tuan rumah, yang tampil ke depan hanya untuk menyampaikan "saya belum siap", yang kedua saya sendiri yang menyampaikan " saya belum siap tapi insya Allaah di lain waktu akan berusaha lebih mempersiapkan diri ", dan yang ketiga seorang pemuda seusia saya yang menyampaikan ceramah dengan lancar tanpa teks namun hafalan ayat dan haditsnya sangat lancar! Belakangan baru saya tahu bahwa dia adalah anak ustadz yang mengajak Bapak dan saya ke pengajian tersebut, sekolahnya emang di Pesantren tingkat Tsanawiyah kelas 3.

Akhirnya Bapak menyuruh saya belajar privat kepada Ustadz yang menyampaikan ceramah pokok tadi, ditemani anak yang sebenarnya sudah mesantren tadi, dengan alasan "untuk memperlancar pelajaran Bahasa Arab". Kami berdua belajar dari ustadz mulai dari pelajaran Nahwu dalam Kitab Jurumiyah, dilanjutkan Mutammimah Jurumiyah, dengan praktek membaca Kitab Tafsir Ibnu Katsir, dan terakhir belajar dari kitab Jaami'ud Duruus yang tidak sampai tamat dipelajari karena kesibukan dalam organisasi dakwah. Saat itu saya sudah kelas 2 SMA.

Selain belajar privat, Bapak juga mengirim saya untuk belajar Pesantren sebulan Ramadhan di Garut. Di sana saya belajar dengan anak-anak sebaya saya maupun yang sudah duduk di bangku kuliah. Sepulang dari sana, di sekolah saya diutus oleh kelas (maklum juara kelas, he...he) untuk ikut Cepat Tepat yang diselenggarakan oleh OSIS bersama dua orang teman sebagai pendamping. Penyelenggaranya Sie Pendidikan OSIS yang aktifis KARISMA (Keluarga Remaja Islam Masjid Salman-ITB). Karena banyak pertanyaan yang "berbau agama", maka kami kelas 2 bisa mengalahkan kakak-kakak kelas 3 walaupun mereka protes karena banyak pertanyaan "di luar" pelajaran sekolah!

Sesudah itu saya dan dua pendamping diutus untuk ikut Cepat Tepat masalah-masalah agama Tingkat SLTA yang diselenggarkan di UNISBA (Universitas Islam Bandung). Pendamping saya tiada lain adalah Ketua Sie Pendidikan dan Ketua Sie Rohani OSIS waktu itu. Rektor UNISBA waktu itu membuka acara dengan menjanjikan "Siapa pun yang menjadi Juara Pertama jika masuk UNISBA akan dibebaskan dari semua biaya (gratis)". Sayangnya kami hanya menjadi Juara II walaupun penonton lebih berfihak pada kami, karena yang jadi JUARA I memang berasal dari Madrasah Aliyah Negeri Cililin. Kakak ketua Sie Pendidikan berkata pada saya, "Jadi Juara II pun sudah luar biasa karena kita berasal dari sekolah umum, dan untungnya kita memang tidak berminat masuk UNISBA, he...he!". Dan memang belakangan saya tahu kakak tersebut diterima di Fakultas Kedokteran Unpad.

Pada saat pergantian kepengurusan OSIS saya direkomendasikan oleh kakak ketua Sie Rohani lama untuk menjabat Ketua Sie Rohani pada kepengurusan OSIS berikutnya. Itulah awal mula saya lebih "serius" terjun dalam bidang dakwah, disamping aktif dalam ormas Islam di luar sekolah bersama ustadz yang saya ceritakan di atas. Banyak sekali pengalaman di lapangan dakwah sejak itu, yang tidak mungkin bisa saya ceritakan semuanya. Saya hanya berharap agar Allah 'Azza wa Jalla menganugerahi saya keistiqamahan untuk terus berkiprah dalam belajar dan mengajarkan serta mengamalkan Dienul Haq, Al Islaam, yang memang satu-satunya agama yang diridhoi olehNya. Aamien.

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka." Dan aku (Abdullah) sendiri berkata: "Siapa yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun, niscaya ia masuk surga ". (HR. Muslim no. 134)

WabilLaahit Taufiiq.

Kamis, 19 Juni 2008

Learn to Blog (2) : Keep Your Focus on...?

AlhamdulilLaah, wash shalaatu was salaamu 'alaa RasuuilLaah...

Pelajaran kedua dalam Blogging adalah : FOKUS

Anda mungkin heran karena hal ini tidak saya jalankan dalam blog saya, lihat saja judul serta sub judul Blog ini : Abuyahya learn to blog (*seharusnya "learns" kata Mas Ecko, tapi saya tetap menulis "learn" karena Abuyahya dibaca "I" atau "ay" atau "aye" alias "ane"...he..he*), Pengalaman, Artikel, Audio, Aqidah, Entrepreneurship,...pokoknya maseh gado² ®™... berarti nggak fokus, ya kan?

Quiz :

Blog yang isinya gado-gado belum tentu nggak fokus : ( )tentu benar ( )belum tentu

Hadiahnya ada di akhir postingan ini, he...he.

Baik,

Hampir semua "pakar" menyatakan bahwa halaman yang baik di Internet adalah yang fokus tentang "sesuatu", namun anda ingat bahwa saya BARU setengah tahun nge-blog; bukan "fakkaar=ahli fikir" maupun "pakar=pandai berkelakar", jadi wajar kalau menjalankan blog ini dengan tema "gado² ®™" yang sampai sekarang merupakan "trade mark" blog ini!

So,
Sebagai pemula saya merasa berhak menulis APA PUN di sini, bahkan sebagai orang yang baru belajar nge-blog lebih berhak lagi menulis "tanpa menghiraukan nasehat para pakar" tersebut...he...he.

Inilah materi inti learn to blog kali ini : Jangan takut-takut dan segan menuliskan apa pun di blog anda, toh nanti juga insya Allaah bisa diedit lagi.

Jadi menurut saya yang namanya FOKUS itu adalah :

"Fokuslah untuk menuliskan apa yang anda inginkan dan fokuslah untuk tetap berkeinginan menulis", insya Allaah "warna" blog anda akan terbentuk sendiri nantinya.

Jadi,
Mana jawaban yang benar tentang quiz di atas?
Atau,
Blog ini punya fokus nggak, sih?

Ok,
Saya jelaskan fokusnya, yaa... (*sebenarnya cuma pembelaan diri krn nggak fokus, he...he*) : Blog ini fokusnya adalah menjadi "gado² ®™" untuk belajar MERAIH KEBERHASILAN DI DUNIA MAUPUN AKHIRAT, insya Allaah...

Sebagai bukti, sekaligus hadiah quiz, saya berikan 2 macam hadiah :

1. Agar anda berhasil, maka perlu belajar meraih kebahagiaan dalam mengelola rumah tangga secara Islami, buku ini menekankan ASPEK AKHIRAT



2. Agar lebih berhasil lagi, anda perlu mempunyai penghasilan yang "lumayan", buku di bawah ini menekankan ASPEK DUNIA



Selamat men-download, ya...

Jangan lupa langsung dibaca saja!

Semoga bermanfaat!

Rabu, 11 Juni 2008

Learn to Blog (1) : How to Start ...

AlhamdulilLaahi was shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaahi, wa ba'd :

Alhamdulillah, sudah lebih dari setengah tahun saya berkecimpung di dunia blogging dan belajar banyak hal ;)



Meskipun level pemahaman saya masih "learn to blog", tapi rasanya sudah saatnya untuk mulai berbagi ... inilah rahasia meningkatkan ILMU dan KETERAMPILAN anda, jangan segan-segan berbagi walaupun baru punya sedikit, sebab ilmu yang dibagi akan MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN anda secara signifikan, selain tentunya MEMBAWA BERKAH insya Allaahu Ta'aalaa...

Tentu anda sudah sering mendengar hadits ini, " Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat ..."

Salah satu hikmah yang bisa kita ambil, ya, berbagi ilmu ...

Sebelum melanjutkan dalam berbagi ilmu, saya ingin berbagi pengalaman sebagaimana yang dianjurkan Kang Agah pada postingan perdana blog ini, yah...hitung-hitung sebagai "anugerah perdana" buat anda dalam serial " Learn to Blog : ... " ini. Insya Allaah di akhir postingan ini ada QUIZ dengan hadiah "sesuatu" yang bisa mempercepat anda belajar bikin website. Jadi, baca terus, yaa...

Meskipun saya sangat-sangat awam dalam pemrograman HTML dan PHP, serta belum lama mengenal internet, tapi alhamdulilLaah sudah cukup lama bergelut dengan komputer. Pada tahun 1985 ketika saya diterima di Jurusan Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung, saya sangat beruntung sebab itulah tahun pertama ITB secara RESMI mengajarkan komputer bagi mahasiswanya, yaitu matakuliah Pengenalan Komputer bagi semua jurusan di tingkat pertama. Namun bisa anda bayangkan jenis pelajarannya, kami belajar MS-DOS (Disk Operating System, program operating system yang masih dipakai di Windows jika anda masuk ke Accessories dan memilih "Command Prompt"), WS (WordStar, program word processor atau "komputer sebagai mesin tik"), dBase II (program pengolahan database), dan SuperCalc (program spreadsheet atau lembar kerja elektronik), serta bahasa pemrograman interpreter BASICA (Beginner's All purpose Symbolic Instruction Code - Advanced). Yah, silahkan anda bilang "kuno" atau "fosil", tapi saya percaya dasar-dasar yang kami dapat waktu itu sangat "advanced" pada zamannya. Slogan yang tertulis di modul panduan praktek kami adalah, "ITB akan ketinggalan zaman jika lulusannya buta komputer". Menarik, bukan?



Dari pengenalan pada tahun pertama ini, tahun 1986 saya melakukan "pendekatan" pada ayah saya agar mau membelikan PC. Dan tentunya anda akan bilang lebih kuno lagi, ayah saya membelikan IBM PC XT Compatible dengan processor Intel 80286 dan seperti dugaan anda di dalamnya banyak diinstall program GAME juga (he...he), di antara game favorit saya waktu itu adalah KARATEKA dan BUSHIDO.

Pada tahun yang sama, sambil kuliah di ITB saya pun belajar dari orangtua saya membuka bisnis Toko Buku kecil-kecilan. Idenya cukup inovatif, TOKO BUKU tapi dibuka di Pasar Panorama Lembang (pasar tradisional) dengan menawarkan Diskon 10% serta menerima PESANAN sehari diusahakan ada (Saya waktu itu memanfaatkan Pasar Buku Murah Palasari untuk mencarikan pesanan pelanggan saya, walaupun cukup capek melarikan motor dari Lembang ke Palasari, tapi dengan demikian kepercayaan terbina). Untuk menarik pengunjung, saya menyediakan juga layanan FOTO KOPI dan LAMINATING. Komputer pun berguna untuk layanan JASA PENGETIKAN dan PEMBUATAN JILID. Program pilihan saya waktu itu adalah pengolah kata yang WYSIWYG (What You See IS What You Get), yaitu ChiWriter dan Fontasy, tidak seperti WordStar yang baru bisa dilihat hasilnya kalau sudah di print. Sampai sekarang toko buku tersebut berkembang dan menjadi jaringan toko buku yang KHUSUS buka di pasar. Kalau anda jalan-jalan ke Pasar Raya Panorama Lembang dan tanya Toko Buku Hikmah hampir semua orang pasar tahu ... insya Allaah.

Selanjutnya pada tahun 1988 saya juga mulai mengajar Pengenalan Komputer di salah satu lembaga Kursus Komputer di Bandung, disamping mengajar Privat Les dan Bimbingan Belajar (Bisnis "khas" mahasiswa zaman itu, yang masih berlaku sampai zaman sekarang, he...he). Begitulah barangkali latar belakang saya bisa jadi Guru seperti sekarang. Karena merasa sudah bisa "cari duit", pada tahun 1989 saya menikah, walaupun masih berstatus mahasiswa dan usia saya baru 22 tahun (mungkin pengalaman yang ini menantang sebagian pembaca, ya?). Ketika saya diwisuda, anak saya yang pertama, Maryam, sudah berumur dua tahun. Anak saya yang kedua, Yahya, lahir ketika ibunya sedang melangsungkan Tugas Negara menjadi dokter di salah satu PUSKESMAS di Tasikmalaya pada tahun 1996.



Akhir tahun 1996 tersebut saya terbang ke Saudi Arabia dan kembali ke Indonesia pada akhir tahun 1998. Selama di Saudi Arabia singkatnya saya kehilangan pergaulan dengan komputer apalagi internet, adapun pengalaman di sana kalau diceritakan bisa jadi satu buku tersendiri ... jadi tidak akan saya tulis di sini sebab bisa menyaingi Ayat-ayat Cinta, he...he. Sepulangnya dari Saudi Arabia, saya mengenal internet dengan cara Kursus Pengenalan Internet dan Email dari salah satu lembaga kursus di Jalan Dipati Ukur pada tahun 1999. Ironis memang, dulu saya pengajar kursus, bahkan sempat pula menjadi Dosen Pemrograman Basis Data (dBase dan Clipper) di salah satu STMIK di Jln. Buah Batu yang sekarang pindah ke Jln. Jakarta (bukan soal untuk quiz, lho!) dan sempat pula di-hire oleh BUMN Telekomunikasi di Jln. Mohammad Toha (kalo ini jadi soal quiz, terlalu mudah!) sebagai outsource programmer, karena kehilangan jejak 2 tahun saja sudah harus belajar kursus ke orang lain. Apalagi kalau anda tahu di postingan sebelumnya, bahwa baru-baru ini saya pun ikut kursus yang cukup mahal hanya karena ingin belajar Internet Marketing. Namun ada pelajaran penting yang bisa kita ambil :
- Perkembangan teknologi hanya bisa diikuti jika kita menggelutinya
- Mengejar ketinggalan akan lebih cepat jika kita dibimbing ahlinya

Sejak belajar browsing dan email, pengetahuan komputer dan internet saya tidak terlalu berkembang pesat. Mengapa? Saya sudah minder duluan karena ketinggalan informasi, dan merasa sudah "tua" untuk belajar pemrograman web yang jelas jauh lebih rumit dari BASICA ... itu sebelum saya tahu bahwa banyak Template dan Script yang disediakan untuk kita pakai tanpa harus tahu pemrograman. Saya sempat nyasar ke salah satu blog mahasiswa UPI awal tahun lalu, dan kagum luar biasa karena menduga blog tersebut adalah website yang dia bangun sendiri : ada video, gambar, iklan...dan lain-lain. Pokoknya : LUAR BIASA! Nah, baru pada akhir tahun lalu saya tahu bahwa kita bisa membuat website sederhana yang disebut Blog, dan sedikit demi sedikit kepercayaan diri saya meningkat lagi! Akhirnya saya memberanikan diri menulis panduan ini, he...he.



Baik, pada postingan " Learn to Blog (1) : How to Start ... " ini saya akan menjelaskan dua hal SANGAT SEDERHANA tapi bisa membuat minder duluan orang yang gaptek seperti saya ini, yaitu :
(1) Membuat Email
(2) Memulai Nge-Blog
Mudah-mudahan ini permulaan yang baik untuk sampai pada Panduan Mendapatkan Dollar di Internet Seperti Saya (he...he), tentu masih agak lama sampainya! Do'akan saja, ya...!

1. Membuat Email Account
Untuk membuat email, ada TIGA RAKSASA yang biasa dimanfaatkan karena layanan email gratisnya : Microsoft dengan hotmail, Google dengan gmail, dan Yahoo dengan Yahoo mail (urutan popularitas menaik/ascending). Sebagai contoh di sini, saya akan menunjukkan bagaimana membuat account email di www.gmail.com secara bertahap :
a. Buka browser anda (Internet Explorer atau Mozilla Firefox) lalu ketik "gmail" seperti gambar di bawah ini



b. Lalu tekan Ctrl+Enter (tombol ctrl ditahan sambil menekan tombol enter), maka akan terbuka layar seperti di gambar berikut, pilih "Sign Up" dengan di klik kiri pada mouse anda.



c. Isi semua kotak isian di bawah ini, yang ada di gambar hanya contoh saja. Anda isi sesuai yang anda inginkan. Untuk password sebaiknya kombinasi angka dan abjad serta karakter unik, sedangkan baris paling bawah, secondary email, boleh dikosongkan. Selanjutnya klik "Continue".



d. Selamat! account anda sudah jadi (jangan lupa catat nama account dan passwordnya), pelajari dan lihat-lihat halaman yg tampil seperti di bawah ini, lalu klik "I'm ready - show me my account!"



e. Inilah contoh tampilan email pertama anda!





2. Membuat Blogger Account

Sebelumnya perlu saya beritahukan bahwa account email anda adalah account blogger anda juga, jadi kalau sudah punya account gmail otomatis anda sudah terdaftar sebagai Blogger, bisa kasih komentar di blog saya dgn account Google atau bisa mulai posting di blog anda sendiri. Oleh karena itu pada langkah berikut ini diasumsikan anda punya email gmail dan sudah keluar (SignOut). Lakukan signout sekarang jika belum!

a. Buka browser anda (Internet Explorer atau Mozilla Firefox) lalu ketik "blogger" seperti gambar di bawah ini



b. Lalu tekan Ctrl+Enter (tombol ctrl ditahan sambil menekan tombol enter), maka akan terbuka layar seperti di gambar berikut, isi kotak kanan atas dgn alamat gmail dan sandi anda! Lalu klik "MASUK"



c. Selanjutnya Isi Form-nya dengan benar. Gambar di bawah ini hanya contoh saja! Klik "Lanjutkan"



d. Beri nama blog!



d. Selanjutnya pilih template yg anda sukai. Saya memilih no. 2, Minima Black sebagai contoh!



e. Blog Anda telah diciptakan! Klik "Mulai Blogging"



f. Ini contoh posting! klik "Mempublikasikan Posting"



g. Lihat blog di jendela baru! klik "di jendela baru"



h. Hasilnya seperti contoh di bawah ini! Selamat, anda sudah memasuki dunia Narcisus, he...he.



QUIZ :
======

Berikut ini kuis yang dijanjikan, LANGSUNG ada hadiahnya :

* Apa JUDUL POSTING yang ada angka (1) dalam blog ini, selain posting "Learn to blog (1):..."? Petunjuk : lihat di Daftar Posting >>>>>>>>

Dan karena jawaban anda pasti benar, insya Allaah, maka anda berhak mendownload hadiahnya di bawah ini! He...he!




Sekian, semoga bermanfaat!

Abuyahya

N.B. :
Untuk selanjutnya, coba anda terapkan rumus A.T.M.
- A : amati
- T : tiru
- M : modifikasi
Jangan sembarangan "copy-paste" kalau tidak mau dituntut/dituding melanggar hak cipta ;)

Selasa, 27 Mei 2008

Audio Terbaru : Hikmah di balik Proses

Alhamdu lilLaahi was shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du :

Kita menyadari bahwa dengan sifat Allaah SWT yang Maha Kuasa, tetap menjadikan ciptaanNya melalui proses... melalui adanya sebab dan akibat...melalui hukum-hukum yang telah ditetapkanNya bagi semua ciptaanNya!

Apakah hikmah di balik adanya proses dalam penciptaan ini?

Simak uraiannya di rekaman siaran saya di Radio MQ 102,7 FM Jum'at tanggal 16 Mei 2008 yang lalu, silahkan download di sini atau klik saja gambar di bawah ini !



Semoga bermanfaat!

N.B. :

Tips sederhana agar download anda berhasil, insya Allaah...

Gunakan Mozilla Firefox/2.0.0.14 download di sini

Tambahkan add-on DTA (DownThemAll!) dari link ini

Gunakan DTA untuk download, sehingga kalau terputus di tengah jalan, bisa dilanjutkan kembali dengan menu "Resume"!

Kamis, 08 Mei 2008

Next Level....

AlhamdulilLaah wash Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, 'ammaa ba'du :

Allaah Subhaanahuu wa Ta'aalaa berfirman,

"[19] sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan). " Al-Insyiqaaq

Nah, dalam proses menjalani taqdir Allaah ini kita tentu merasakan, betapa perjuangan kita selalu menuju ke tingkat berikutnya ("the next level") dalam kehidupan ini.

Sebagai contoh :
- nuthfah, 'alaqah, mudhghah, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, mati
- alam arwah, alam dunia, alam barzakh, alam akhirat
- TK, SD, SLTP, SLTA, PT
- dst.

Namun tentunya tidak selalu tingkat berikutnya merupakan kesudahan yang lebih baik bagi seseorang, misalnya : alam barzakh dan alam akhirat bagi orang kafir tidak lebih baik dari alam dunia.

Demikian pula dalam proses kehidupan selama di dunia ini : seseorang yang sudah remaja atau dewasa tidak lebih baik dari ketika dia masih anak-anak, misalnya karena salah asuhan atau salah pergaulan. Seseorang bertambah kaya atau bertambah tinggi tingkat pendidikannya bisa saja tidak lebih baik dari sebelumnya, misalnya karena dihinggapi penyakit al-kibr alias sombong.

Rasulullah SAW menyatakan bahwa salah satu sifat orang beriman haruslah hari esok lebih baik dari hari ini dan hari ini lebih baik dari kemarin, meskipun kadang-kadang tergelincir tapi segera bertobat dan tidak terus menerus dalam kesalahan yang sama (QS. 3:135),

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. "

Kita biasanya mengukur "Next Level" kita dari Strata Pendidikan, Eselon (Jabatan), atau Kepemilikan. Padahal sesungguhnya yang naik baru UJIANNYA, hasilnya belum tentu lebih baik...;)

Saya menulis postingan ini karena insya Allah besok saya akan masuk "Next Level" dalam upaya saya belajar mencari penghasilan di Internet. AlhamduliLLaah saya sudah terdaftar di Internet Marketing Bootcamp yang diselenggarakan TDW Resources tanggal 10-11 Mei di Jakarta, dengan pembimbing seorang Internet Marketer kelas dunia yang (katanya) pernah menghasilkan lebih dari $100000 dalam waktu lima hari di saat liburannya, namanya Fabian Lim. Saya berniat berbagi ilmu tersebut nantinya, karena biayanya cukup besar $800 untuk pelatihan 2 hari saja! Jadi, next level-nya bagi saya selain insya Allah bertambah peluang meraih rizqi juga bertambah pengetahuan untuk dibagi, AlhamdulilLaah...............

Semoga Allah 'Azza wa Jalla meneguhkan hati saya untuk tetap lurus dan membukakan peluang untuk lebih banyak bertambah amal kebaikan. Aamien.

Mohon dorongan dan do'a dari semua...

Minggu, 06 April 2008

Berbagi Pengalaman Mencari $$$ di Net

BismilLaah...walHamdu lilLaah ...washshalaatuwassalaamu 'alaa RasuulilLaah, wa ba'du .

Beberapa waktu belakangan ini saya sedang giat "belajar" mencari $$$ di net (mungkin udah pada tahu, ya...he..he). Insya Allah saya ingin berbagi dengan siapa saja yang ingin tahu caranya. Walaupun -maaf- untuk kali ini saya belum bisa cerita hasilnya, masih kecil, sih :)~

Ada beberapa keuntungan bekerja lewat internet :
1. Hasilnya $ dibelanjakannya Rp ;)~
2. Tidak perlu skill yg rumit, cukup keahlian sederhana saja
3. Bebas waktu pengerjaannya
4. Cepat nambah ilmunya ... dan mudah-mudahan juga $$$-nya, insya Allaah.

Mohon maaf buat para "expert", posting ini saya tujukan untuk "newbies" spt saya sendiri :

a. Membuat dan mengisi akun "e-gold".

Jika anda mau langsung membuat akun e-gold, silahkan klik di sini.

Tapi jika ingin mempelajari bagaimana caranya, atau langkah selanjutnya setelah akun anda jadi, kunjungi saja situs ini.

b. Menambah e-gold secara gratis

Ada beberapa cara untuk mengisi akun e-gold kita yang masih kosong, tapi semua butuh kesabaran!

b.1. Menambah e-gold dengan memakai blog anda : klik di sini.

b.2. Menambah e-gold dengan PTC,PTS, de el el ;)
Lihat panduannya di sini.

c. Menggunakan e-gold
Setelah akun e-gold anda terisi, baik dengan "membeli" atau dengan bekerja, anda bisa gunakan untuk BELANJA BARANG maupun untuk NAMBAH EGOLD LAGI ;)~

Karena ini Panduan Sederhana, maka saya akan mencontohkan yg bisa DUA-DUANYA sekaligus.

Situs favorit saya, adalah situs ini, karena :

- hanya dengan $22 anda bisa mendapat PRODUK senilai $5000 LEBIH yang BISA DIJUAL KEMBALI atau dibagikan SECARA GRATIS. Sebagai contoh, silahkan Anda ambil produk GRATIS dari situs itu di sini atau di bawah ini.



Nama produknya, sebuah e-book dengan judul : 1001_Newbie_Friendly_tips
- anda berkesempatan mendapat tambahan e-gold dengan mempromosikan link referral situs ini di BLOG anda. Keahlian minimal : punya blog/bisa bikin blog DAN bisa menempatkan link ;)~
- atau kirimkan link tersebut ke teman-teman anda lewat email, asalkan jangan spamming.

Mudah bukan???

Selamat mencoba!

WalLaahul Musta'aan.

Rabu, 12 Maret 2008

Es Kacang Merah

AlhamdulilLaahi wash Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, wa ba'du :

Akhirnya tergerak juga buat nulis lagi ........ ;)

Sejak pindah dari Griya Permai (Perumahan Martuwa Indah ... maksa) pertengahan tahun lalu ke Graha Puspa (yg ini perumahan beneran), saya agak jarang ke tengah kota Bandung. Lebih sering menjalani rute Lembang-Cikole.

Hari Selasa yang lalu saya dan istri saya sengaja janjian di rumah lama kami (Griya Permai, Jln. Veteran 67 Bandung), setelah masing-masing menjalani kesibukan berbeda : istri saya mengobati jasmani di tempat prakteknya, dan saya mengobati rohani ngisi pengajian ;).

Ternyata, paviliun rumah sudah dikontrakkan jadi outlet pempek Palembang. Sambil nunggu, saya makan dulu pempek (tentu setelah telpon nyonya, minta ijin makan duluan) dan memesan es kacang merah (kacang abang), yang baru pertamakalinya saya temui. Khoq bisa ya, kacang merah jadi "merk" es, padahal biasanya disayur? Tapi, karena sering juga makan es campur yang di atasnya ditambah variasi kacang hijau (kacang ijo), saya bersabar saja menunggu pesanan datang. Dalam hati saya berfikir, paling-paling sama aja : ditempatkan sedikit di atas es, buat variasi saja.

Ketika pesanan datang, ternyata dugaan saya sepintas tidak salah. Setumpuk es ditempatkan dalam mangkuk gelas, dan di atasnya ada sedikit kacang merah ditambah susu coklat. Saya tidak sabar lagi, langsung saja saya dulukan menyantap kacang dan coklatnya yang di atas es sampai habis...hmm, ternyata enak juga! Tapi, khoq pelit amat, ya, kacangnya cuma sedikit. Kebayang "penderitaan" menghabiskan es sisanya, karena yang terbaik sudah disantap duluan.

Dengan ogah-ogahan saya santap saja es di bawahnya sesuap demi sesuap. Eh, ternyata di balik timbunan es masih ada sesuatu lagi. SubhaanalLaah, ternyata di dasar mangkuk terdapat buanyaak..kacang merah yang tadi saya "dambakan"! Tentu semangat menghabiskan sisanya berbalik seratus delapan puluh derajat jadi "semangat empat lima". Tas...tuntas!

Apa maksud saya menulis semua ini?

Saya teringat bunyi suatu hadits, yang kurang lebih maknanya : Allah SWT menertawakan hambaNya yang dirundung susah, padahal Allah mengetahui di hadapan hamba tersebut sudah banyak kemudahan yang telah Allah takdirkan.

Nah, selamat ditertawakan, atau lebih baik bersabar saja?

" [5] Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

[6] sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

[7] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

[8] dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. " (Alam Nasyrah : 5-8).

WalLaahu Ta'aalaa a'lam.

Kamis, 31 Januari 2008

Jawaban Quiz : Tebak Qori Berhadiah

Berikut ini jawaban QUIZ yang saya posting beberapa waktu yang lalu :
1. Nama Surat : Al-An'aam (surat ke-6)
2. Nama Qari : Syaikh Fahd bin Salim Al-Kanderi (www.alkanderi.com)
3. Negara Asal : Kuwait

Jadi, tidak ada yang berhak mendapatkan hadiah-hadiahnya, karena tidak ada jawaban yang benar atau lebih tepatnya benar-benar tidak ada yang menjawab.

Meskipun demikian, anda berhak mendapatkan BONUS HADIAH karena sudah berkenan MEMBACA postingan ini.

Hadiahnya adalah e-book dengan judul "Kiat Berpegang Teguh dengan Agama Allah", silahkan didownload di sini.

Semoga bermanfaat!!!!!!!!!!!!!!!!

Senin, 28 Januari 2008

Usaha dan Takdir

Seorang Shahabat Nabi SAW pernah menyatakan, "Aku lebih bersungguh-sungguh dalam beramal, setelah memahami arti Iman kepada Takdir Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa".

Banyak orang yang tersesat karena salah memahami Takdir. Syaikh 'Utsaimiin membaginya menjadi 2 golongan :

Golongan Jabriyyah, mereka tersesat karena menganggap manusia tidak berdaya apa-apa, seperti daun yang ditiup angin. Tidak punya kemauan maupun kemampuan untuk berusaha.

Golongan Qadariyyah, mereka tersesat karena menganggap Allah SWT. tdk mengetahui apa yang akan terjadi, dan bahwa masa depan sepenuhnya tergantung pada kehendak dan kemampuan manusia.

AhlusSunnah berpendapat di antara keduanya, manusia memiliki usaha, kemauan, dan kemampuan. Akan tetapi hasilnya adalah sesuai apa yang ditakdirkan Allah SWT di Lauh Mahfuzh, QS. 57:22-24

" Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,

(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barang siapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

Hadits RasululLaah ShallalLaahu 'alayhi wa sallam,

"Mu'min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu'min yang lemah. Bersungguh-sungguhlah dalam setiap yang bermanfaat buatmu, mintalah pertolongan Allah SWT. serta janganlah bersikap lemah. Akan tetapi jika kamu tertimpa sesuatu (yang tidak sesuai harapan), jangan berkata seandainya aku dulu begini atau begini (tentu kejadiannya tidak seperti ini), namun katakanlah Allah telah menakdirkan dan memperbuat apa yang dikehendakiNya. Karena ucapan 'seandainya dulu...' akan membuka pintu (godaan) Syeitan " (HR Muslim dan yang lainnya)

Untuk mendekatkan pemahaman kita pada pengertian yang benar dalam masalah ini, saya mengutip pernyataan shahabat di awal tulisan ini dengan menurunkan kaidah :

1. Jika iman kepada takdir membuat kita tidak lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah, berarti pemahaman kita salah (Misal, orang yang berkata, "Buat apa saya beribadah, khan kalau saya ditakdirkan ke neraka, percuma saja!")

2. Jika iman kepada takdir tidak membuat kita bersungguh-sungguh berusaha dalam menafkahi keluarga, pemahaman itu pun salah. Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah rahimahulLaahu Ta'aalaa menjelaskan bahwa orang yang benar dalam bertawakal akan memenuhi 3 aspek :(i) Yakin dalam hati bahwa Allah SWT menguasai seluruh kejadian, semua kebaikan yang didapat maupun terhindarnya semua bencana hanya ada di tanganNya. (ii) Bersungguh-sungguh dalam menjalankan syariat, karena percaya penuh pada Allah SWT berarti percaya pula bahwa petunjukNya adalah SATU-SATUNYA jalan kesuksesan dan kebahagiaan serta keselamatan. (iii) Menjalani sebab yang telah ditunjukkanNya kepada kita, karena kalau bertawakal tapi tidak menjalani sebab berarti orang itu kurang berakal.

"Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT, niscaya kalian akan diberi rizki seperti burung, keluar pagi-pagi dalam keadaan perut kosong dan pulang sore hari dalam keadaan perut kenyang" (Hadits Shahih)

Untuk lebih menguatkan pemahaman ini, saya kemukakan satu perumpamaan :

Jika ada seorang pembantu bekerja di rumah orang yang kaya raya lagi dermawan lagi pemaaf, setiap orang yang bekerja di rumah itu selalu mendapat LEBIH dari yang ia kerjakan, dan ditolerir dalam kesalahan kecil pada pekerjaannya. Tiba-tiba beberapa lama kemudian, terdengar pembantu tersebut masuk penjara, misalnya karena melakukan penyiksaan terhadap anak majikannya, bagaimana pendapat masyarakat? Siapa yang disalahkan?

Nah, kalau kita yakin bahwa Allah SWT adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemberi Rizki, Maha Pemberi Petunjuk, Maha Pengampun, Maha Bijaksana, .... lalu kalau pada akhirnya kita masuk neraka, maka kita HANYA BISA MENYALAHKAN DIRI KITA SENDIRI!!! *na'uudzu bilLaahi min dzaalik*

QS. 67:7-11
"[7] Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak,

[8] hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"

[9] Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar".

[10] Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".

[11] Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."

Demikian, semoga bermanfaat.

WalLaahu Ta'aalaa A'lam.

Rabu, 16 Januari 2008

Keutamaan Shaum 10 Muharram

AlhamdulilLaah, wash shalaatu wassalaamu 'alaa RasuulilLaahi wa ba'du :

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah menyampaikan umur kita ke Tahun 1429 Hijriyah ini. Kebanyakan orang merasa perlu menunjukkan kegembiraannya memasuki tahun baru Hijriyah dengan membesarkan momen 1 Hijriyah, padahal perbuatan ini tidak disyariatkan bahkan dikhawatirkan tasyabbuh. WalLaahu a'lam.

Akan tetapi yang jauh lebih penting adalah mengamalkan Sunnah RasuulilLaah shallalLaahu 'alayhi wa sallam ketika datang bulan Muharram, yaitu shaum pada tanggal 10 Muharram dengan disertai 1 hari sebelumnya atau sesudahnya. Jadi kita bisa memilih apakah shaum hari Jum'at dan Sabtu (9 dan 10) atau Sabtu dan Ahad (10 dan 11). Mengapa demikian?

Shaum 10 Muharram adalah Sunnah Taqriiriyyah, artinya ketetapan RasululLah SAW meskipun beliau belum melaksanakannya. Shaum 10 Muharram disyariatkan saat RasuululLaah SAW mengetahui bahwa orang Yahudi di kota Madinah shaum tanggal 10 Muharram sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas pertolonganNya kepada Nabi Musa 'alayhis salaam. Maka RasuululLaah SAW menyuruh umatnya, umat yang lebih berhak menjadi penerus Nabi Musa AS, untuk shaum juga dengan MENYELISIHI orang Yahudi yaitu ditambah sehari sebelumnya atau sesudahnya.

Setelah shaum Ramadhan diwajibkan, maka shaum di bulan Muharram menjadi sunnah yang diutamakan seperti hadits bersumber dari Abu Hurairah radliyalLaahu 'anhu:

"Seutama-utama waktu shaum setelah Ramadhan adalah SyahrulLaah Al Muharram (Bulan Muharram)."

[HR Muslim: Kitabu Shiyam, Abu Dawud, Aunul Ma'bud:2412, At Tirmidi:740]

Fadhilah Shaum 'Asyura' (tanggal 10 Muharram) menurut Abu Qataadah radliyalLaahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW. bersabda: "Shaum Arafah menghapus dosa dua tahun, sedangkan shaum 'Asyura' menghapus dosa satu tahun sebelumnya." [HR.Muslim:1162].

"Shaumlah kalian pada tanggal sembilan dan sepuluh (Muharram) dan jangan kalian menyerupai orang Yahudi." [HR. At Tirmidzi:3/287] Penutup hadits ini untuk tidak menyerupai Yahudi difahami para ulama kalau kita tdk sempat/lupa shaum tgl. 9 maka shaum yg tgl 10 hendaknya diikuti tanggal 11 Muharram. Apalagi ada hadits berikut ini,

"Shaumlah hari 'Asyura' dan selisihilah Yahudi, maka shaumlah satu hari sebelum dan satu hari sesudahnya." [HR. Ahmad:1/239].

WalLaahul Muwaffiq ilaa aqwamit thariiq.

Semoga Allah SWT. memberikan TaufiqNya pada kita semua untuk dapat melaksanakannya. Aamien.

P.S. : Dari berbagai sumber... ;)

Jumat, 04 Januari 2008

Antara "Menulis" dan "Menulis dengan Baik"

Dalam salah satu ungkapan bahasa Arab, yang sebagian orang menganggapnya diriwayatkan dari RasuululLaah shallalLaahu 'alayhi wa sallam, ada nasehat seperti ini, "Belajarlah kalian mendengar dengan baik, sebagaimana kalian belajar bicara dengan baik". Saya belum mengelaborasi keshahihan riwayatnya, apakah benar merupakan Hadits Nabi atau bukan, tapi yang jelas ungkapan tersebut sangat sesuai dengan sifat hamba-hamba Allah Subhaanahuu wa Ta'aalaa yang mendapat sebutan ULUL ALBAAB (orang-orang yang berakal), seperti dalam Q.S. Az Zumaar ayat 17 dan 18 yang maknanya sebagai berikut :

"[17]...sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, [18] yang mau mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk, dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal."

Benar, kebanyakan manusia susah untuk belajar mendengar dengan baik. Mereka lebih sering sibuk menghiasi kata-kata dan pembicaraan mereka agar lebih didengar orang. Padahal hikmah kita diberi satu mulut dan dua telinga, antara lain, adalah agar kita lebih banyak mendengar daripada bicara.

Lalu apa hubungannya dengan judul tulisan ini?

Kalau dikiaskan, bisa juga kita menarik kesimpulan bahwa kita harus lebih banyak membaca daripada banyak menulis. Tapi sayangnya analogi ini tidak terlalu tepat karena :

1. Kita belajar membaca lebih dahulu dari belajar menulis (beda dengan "belajarlah mendengar dengan baik sebagaimana kalian belajar bicara dengan baik").

2. Belajar menulis tidak cukup dengan hanya banyak membaca tapi perlu berlatih cara menuangkan hal-hal yang diserap sebagai hasil bacaannya itu dalam tulisan (beda dengan ungkapan di atas, yang mengisyaratkan orang bisa berbicara baik tanpa mendengar dengan baik, walaupun tentunya kalau dia mau mendengar dengan baik akan lebih baik lagi pembicaraannya).

3. Tidak terlalu berhubungan tapi bisa menunjukkan bahwa analoginya kurang tepat, yaitu : mata kita dan tangan kita sama-sama ada dua (he...he...).

Meskipun analoginya tidak terlalu tepat, tapi secara prinsip ada kesamaan yaitu : kita harus belajar membaca dengan baik dan juga belajar menulis dengan baik pula.

Menulis adalah salah satu dari 4 keterampilan berbahasa : mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Zaman dahulu kita menulis dengan pena dan kertas, tapi sekarang kebanyakan kita "menulis" dengan bantuan papan ketik (keyboard). Dengan adanya komputer dan internet pekerjaan menulis jadi kegiatan yang sangat sering dilakukan sehari-hari. Profesi sebagai penulis di zaman kita ini sangat menjanjikan hasil yang menguntungkan, baik keuntungan duniawi maupun ukhrawi ... insya Allaah. Tentunya bukan dengan asal menulis, tetapi menulislah dengan baik!

Bagaimana caranya agar kita bisa menulis dengan baik?

Seorang wartawan di salah satu Harian papan atas Jawa Barat, Tendy K. Somantri, menyatakan bahwa resepnya di tahap pertama ada 1000 dan dilanjutkan dengan tahap ke-2 ada seribu juga. Apa itu? MEMBACA...1000x dilanjutkan dengan MENULIS...1000x juga :)

Adapun Jonru, tokoh di balik sekolah menulis online belajarmenulis.com menyatakan : menulislah dengan perasaan, tulisan harus mengalir, mengikuti keinginan kita apa adanya, dan jangan dibuat-buat. Begitu kurang lebih yang saya tangkap. Ada benarnya, karena salah seorang rekan saya juga menyatakan hal tersebut pada salah satu tulisan di blognya, yang terus terang merupakan salah satu blog favorit yang sering saya kunjungi.

Saya sendiri mempunyai asumsi bahwa penulis yang baik adalah yang punya kelebihan atau kepakaran, meskipun "orang biasa" bisa juga mengasah kepakarannya kalau benar-benar serius dalam belajar menulis. Bukti untuk asumsi ini lihat saja blognya Cosa Aranda, Priyadi, Yusril Ihza Mahendra, dan tentu saja... saya sendiri (he...he...). *ampun bet jadi katularan narsisna kang Agah kieu, yeuh! (Kata Aa Gym mah terlalu banyak nyebut "sayah", meureun!)*

Adapun bagi yang ingin mengasah lebih jauh kemampuan menulisnya, baik sebagai pemula maupun penulis senior, sekolah menulis online belajarmenulis.com adalah alternatif yang sangat menjanjikan.

Pada mulanya saya agak kurang sreg dengan situs ini, khoq ada yang berani-beraninya ngaku bisa ngajarin nulis? Namun setelah menjelajahi situs tersebut dan tautan (link) yang diarahkannya, mulai timbul kekaguman pada seorang Jonru (maaf, bukan sekedar memuji nih!). Salah satunya karena beliau mampu "mengimbangi" orang-orang papan atas dunia blogging, sebut saja Priyadi dan Prof. Amal di antaranya.

Hal ini bukan berarti tak ada kekurangan dalam situs tersebut. Salah satunya, gambar di bannernya bisa misleading. Waktu pertama kali membuka situsnya, saya tercengang ... khoq Jonru keren banget, sih? (*mungkin karena saya yang terlalu polos*)

INILAH "JHON ROE" MENURUT SAYA SEBELUMNYA...HE...HE...



Tapi alhamdulilLaah, setelah membuka jonru.net barulah saya tahu bahwa ternyata Jonru berjenggot juga seperti saya (*tambah yakin, nih!*).

DA...N, INILAH SEJATINYA "JHON DOE"...EH BANG JONRU, DING



Hal yang perlu disayangkan juga adalah tidak adanya panduan tur singkat yang bisa meyakinkan pendatang situs ini untuk mau belajar menulis melalui sekolah menulis online ini.

Adapun tags yang ditampilkan di halaman utama bisa agak meyakinkan pemula yang mendatangi situs ini, asal dia menindaklanjutinya dengan meng-klik tautannya.

'Alaa kulli haal atau anyway *duh.../swt deh*, situs ini memang pantas menyatakan MAMPU MENGAJARI ANDA BELAJAR MENULIS. Mau belajar menulis? Ya, di belajarmenulis.com tempatnya!!!

WalLaahu a'lam.

Fenomena "Kambing Jantan"

Senang menghibur diri adalah manusiawi...tapi hati-hati kalau menghibur diri hanya untuk senang menertawakan orang lain dan merasa kita jadi orang yang lebih baik...

Walaupun tentu saja banyak yang rela dirinya jadi tertawaan orang, dan dengan itu bahkan dia bisa mendapatkan penghasilan.

Dunia BLOGGING digemparkan dengan buku "laris manis bak kacang goreng" yang ditulis oleh blogger humoris Raditya Dika yang menyebut dirinya sebagai "Kambing Jantan" sekaligus jadi judul buku pertamanya.

Sebagai seorang yang biasa berdakwah, saya melihat dalam tulisannya Dika justru tidak membuat kita jadi sehat dalam humor-humornya, malah bisa bertambah sakit. Pada kesempatan ini saya ingin memperkenalkan seorang Penulis Blog yang jauh lebih BERMUTU dari "Kambing Jantan", insya Allah humor-humor dalam tulisannya bisa menambah sehat lahir dan bathin. Aamien.

Siapakah dia? Baca saja disini dan disini dan...............

PS. : Bila penulis tersebut membaca postingan ini saya anjurkan SEGERA BUKUKAN Tulisan-tulisan di BLOG Anda, biar saya bisa ngasih KATA PENGANTAR...he...he..

Rabu, 02 Januari 2008

Menyeimbangkan antara Berani dan Takut dalam memasuki Dunia Kerja

Ketika jalan-jalan di blog Mas Priyadi, saya terpukau dengan tulisan yang amat pan...jaaaaa....ng tentang Pengalaman Seseorang yang Tertipu Iklan Lowongan Pekerjaan, lalu saya ikut memposting komentar seperti di bawah ini :

Dunia kerja emang banyak penipuan, tapi sering juga ada orang-orang yang merasa tertipu padahal dia tidak mempelajari tawaran dengan baik atau memaksakan diri mengambil job yang di luar kemampuannya.

Saya mau sharing opini nih :
1. Jangan takut mencoba lagi karena selalu ada resiko dalam setiap langkah kita.
2. Agar kita bisa “ikhlas” ketika gagal, selalu siap kehilangan apa yang kita keluarkan sebelum mengambil langkah (jangan terlalu all out!)
3. Agar kita bisa “ikhlas” ketika mendapatkan yang tidak sesuai permintaan kita, selalu siap belajar dan menerima tantangan, walaupun untuk saat ini kita belum betul-betul qualified. Saya pernah membaca quote yang membuat saya terkesan waktu itu “We are all like trees…we have to create new leaves, new directions…in order to grow.”
4. Allah SWT. menakdirkan seluruh kejadian di alam ini justru sebagai ujian keimanan serta keikhlasan agar kita tidak putus asa dan tidak sombong (Q.S. 4:79, 57:22-23, dan 64:11)

Maaf kalau terkesan menggurui, tapi profesi saya memang seorang guru.

Wassalaamu’alaykum wa rahmatulLaahi wa barakaatuh.

Selasa, 01 Januari 2008

Quiz : Tebak Qori Berhadiah! (valid upto 31/1/08)

Alhamdulillaah washshalaatu wassalaamu 'alaa RasuulilLaah...

Saya ingin memperkenalkan seorang Qori yang termasuk "favorit" saya sejak diperkenalkan oleh beberapa rekan dari Jeddah. Salah satu rekaman bacaan Qori tersebut dapat anda download di sini, dan anda berkesempatan mendapat hadiah via e-mail, sesuai jawaban yang bisa anda jawab dengan benar :

1. Surat apa yang dibaca? (hadiah : e-book)
2. Siapa nama Qori tersebut? (hadiah : rekaman audio ceramah)
3. Dari negara mana asalnya? (hadiah : e-book+audio ceramah yang berbeda dari 1&2)
BONUS : Bagi yang menjawab langsung benar 1 s.d. 3 mendapat tambahan [audio berbahasa arab+teks e-book arab+terjemahnya] ... buat latihan belajar Bahasa Arab, gitchu...!

Ketentuan :
a. Jawaban ditulis sebagai Komentar posting ini diawali [Ikutan Quiz], komentar biasa tidak perlu diawali [Ikutan Quiz].
b. Yang [Ikutan Quiz] menyertakan alamat emailnya, siapa tahu benar.
c. Jawaban boleh sama dengan peserta yang sudah posting duluan ;)
d. Quiz ditutup akhir Januari, dan hadiah dikirim via email insya Allaah di bulan Februari.

Sebagai penutup, saya ingatkan bahwa hadiah tersebut tidak seberapa. Tapi yang penting semoga partisipasi Anda menjadi kebaikan yang tercatat di sisi Allaah Subhaanahuu wa Ta'aalaa.

JazaakumulLaahu khayraa... Aamiin.