Sabtu, 22 Desember 2007

Tentang Perbedaan Idul Adha

Sebelum ada yang ngasih saran...

Ini posting yang diharapkan banyak komentar karena KONTROVERSIAL.

Tapi kalo bisa komentar anda ada kesimpulannya : setuju/tdk setuju

Sebenarnya posting yg ini adalah tanggapan yg saya posting di tempat lain ... ;(

-------

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Maaf, ya! Sebenarnya yang disebut hari Wukuf adalah HARI TANGGAL 9 Dzulhijjah, bukan hari berdasarkan namanya (Ahad, senin selasa rabu…). Jadi jangan jadikan patokan Hanya beda 4 jam nama harinya harus sama. Sebenarnya Nama hari yang dipakai secara Internasional sekarang ditentukan oleh penanggalan Masehi, yaitu dimulai pada meridian 180 BB/BT. Jadi, patokannya tetap rukyat hilal di tempat masing-masing. Misalnya, jika Indonesia melihat hilal awal Ramadhan pertamakali, maka empat jam kemudian tanggal 1 Ramadhan juga berlaku untuk Arab Saudi, sedangkan jika Saudi melihat Hilal awal Dzulhijjah pertama kali padahal 4 jam sebelumnya hilal tidak terlihat di Indonesia, maka awal Dzulhijjah berlaku untuk Indonesia 20 JAM KEMUDIAN walaupun konsekwensinya harus berbeda NAMA HARINYA karena melewati 180 BB/BT tadi (International Dateline), tapi tetap sama-sama tanggal 1 Dzulhijjah. Kecuali kalau anda tidak percaya bahwa bumi ini bulat. Faham?
Sekali lagi maaf.
Selengkapnya baca di :
http://www.dakwatuna.com/index.php/editorial/2007/idul-adha-dan-ibadah-haji-kapan/

Menurut anda?
Tuliskan komentar Anda.

4 komentar:

sujar mengatakan...

"...Kecuali kalau anda tidak percaya bahwa bumi ini bulat."

hehehe, aku suka pernyataan ini. lha iya, kok ya ada orang ngaku terpelajar tapi masih keukeuh

abuyahya mengatakan...

Komentar lik Sujar dapat saya simpulkan : setuju.

Kalo ada yang komentar tidak setuju juga boleh, jangan sampai mengurangi rasa persaudaraan di antara kita, OK?

Anonim mengatakan...

sayah setuju dengan pendapat ustadz, untuk penentuan tanggal hijriah dan waktu ibadah tidak bisa kumaha di arab, contohnya sholat dhuhur di kita waktunya tidak bersamaan dengan di arab. begitu juga untuk idul adha idul fitri dan hari wukuf di arofah,
karena sudah ada patokannya apakah untuk waktu sholat (matahari) atau awal bulan (hilal), karena bentuk bumi melingkar (bundar) maka waktu-waktu untuk tiap tempat pasti akan berbeda. disinilah diperlukannya pengetahuan kauniyyah, dalam quran sering disinggung kata-kata afalaa ta'qiluun, apalaa ta'lamuun, apalaa tatafakkaruun, kita harus mencari tahu mengkaji segala suatu. firman Alloh "apa yang kita dengar apa yang kita lihat apa yang kita yakini semuanya akan di minta pertanggungjawabannya."

abuyahya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.