Semoga bermanfaat ...
@abuyahya_p
https://id-id.facebook.com/abuyahya.purwanto1
https://id-id.facebook.com/abuyahya
Pengalaman, Artikel, Audio, Aqidah, Entrepreneurship,...pokoknya maseh gado² ®™
Jumat, 23 Agustus 2013
Rabu, 31 Juli 2013
Selasa, 16 Juli 2013
Siaran Radio, Siaran TV, dan Bonus Ceramah :D
Bismillaah, insya Allaah hari ini: 1. Siaran Kajian Aqidah di MQ 102,7 FM Bandung 15.30-16.30 2. Muncul di program Republika di ALIF TV yg tayang jam 00, 09, 12, atau 21. Terima kasih.
Siaran Radio di MQFM bisa disimak juga secara audio streaming di http://mqfmnetwork.com/
"Penonton lebih tajam pandangannya dari Pemain"
Lutfi Aziz Firdaus
Rabu, 10 Juli
"Nyeri, nyeri, nyeri moal bisa diubaran"-Talak Tilu
lirik seperti itu hanya berlaku di neraka karena siksaan api neraka bukan untuk disabari,
Sedangkan kita sebagai muslim, dalam menjalani hidup di dunia ini, cobaan itu selalu ada obatnya, yaitu sabar.
now live @ mqfmnetwork.com with Ustadz -Abuyahya Purwanto-
Wafdan Musa Nursakti
Rabu, 3 Juli
Tugas manusia mah berusaha dan memantaskan diri. Soal taqdir mah urusan Allah, ga usah dipertanyakan, karena Allah maha adil, tidak mungkin dzhalim.
Wafdan Musa Nursakti
3 Juli
mendengarkan kajian aqidah di 102.7 MQFM bersama ust. Abuyahya Purwanto. masih pembahasan Rukun Iman ke-6: iman kepada taqdir.
Resha Deastera
Rabu 12 Juni
koneksi dengan Allah itu harus CBSA::
Cepat
Bulat (Full hanya untuk Allah saja)
Sering
Ajeg (Istiqomah-dalam keadaan susah maupun lapang)
agar hidup kita berakhir husnul khatimah..
"wahai jiwa yang tenang! kembalilah pada Rabbmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. dan masuklah ke dalam surga-Ku" (Qs. Al-Fajr: 27-30)
#kajiantauhiidMQFM #cakrawala islam Rabu by: Abuyahya Purwanto
Bonus CERAMAH tentang Inabah (Kembali kepada Allah)
http://sdrv.ms/18jLBlQ
Sabtu, 08 Juni 2013
Al Iitsaar BUAH NYATA AKHLAQ MULIA
Seseorang datang kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan berkata,
“Wahai Rasulullah, berilah saya makanan” Beliau kemudian mengutusnya ke
rumah istrinya, tetapi di rumah ternyata tidak ditemukan makanan. Nabi
صلى الله عليه وسلم bersabda, “Adakah seseorang yang mau menjamu tamu
pada malam ini ? Semoga Allah merahmatinya” Seseorang dari kalangan
Anshar berdiri kemudian ia menjawab, “Saya, wahai Rasulullah”
Laki-laki itu pulang dan menemui istrinya dan berkata, “Ini adalah tamu Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Jangan remehkan dia.”
Istrinya menukas, “Demi Allah, aku tidak memiliki makanan selain yang tersisa untuk anak-anak”
Suaminya berkata, “Jika anak-anak menginginkan makan malam, tidurkanlah mereka. Kemarilah, padamkan lampu. Biarkan perut-perut kita tak terisi makanan pada malam ini”
Malam itu mereka tak menyantap makanan untuk makan malam.
Keesokan harinya, laki-laki itu menjumpai Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sungguh Allah عزوجل telah takjub —atau tertawa— terhadap fulan dan fulanah” Kemudian turunlah ayat:
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan ini). Barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-Hasyr: 9) (HR. Al-Bukhari no. 4889. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, VII/42-43)
Laki-laki itu pulang dan menemui istrinya dan berkata, “Ini adalah tamu Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Jangan remehkan dia.”
Istrinya menukas, “Demi Allah, aku tidak memiliki makanan selain yang tersisa untuk anak-anak”
Suaminya berkata, “Jika anak-anak menginginkan makan malam, tidurkanlah mereka. Kemarilah, padamkan lampu. Biarkan perut-perut kita tak terisi makanan pada malam ini”
Malam itu mereka tak menyantap makanan untuk makan malam.
Keesokan harinya, laki-laki itu menjumpai Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sungguh Allah عزوجل telah takjub —atau tertawa— terhadap fulan dan fulanah” Kemudian turunlah ayat:
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan ini). Barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-Hasyr: 9) (HR. Al-Bukhari no. 4889. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, VII/42-43)
Langganan:
Postingan (Atom)