Senin, 08 Juni 2009

Agar Hati, Mata, dan Telinga...Tidak Menjerumuskan Kita...

AlhamdulilLaahi was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)
Allaah Ta'aalaa berfirman menjelaskan kebanyakan makhluq yang menyimpang dan tersesat, para pengikut Iblis yang terlaknat, (Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia). Yaitu kami tumbuhkan dan sebarkan kebanyakan jin dan manusia, untuk isi neraka Jahannam, sehingga hewan-hewan ternak saja keadaannya lebih baik dari mereka. (mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah)) tidak sampai pada hati tersebut pemahaman maupun ilmu, kecuali tegaknya hujjah sehingga dia tak bisa menghindar dari siksa, (dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah)) yang mendatangkan manfaat bagi mereka, bahkan mereka kehilangan manfaat dan faidah yang bisa diraih dengan matanya, (dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)) dengan pendengaran yang sampai ke hati. (Mereka itu) orang2 yang bersifat buruk seperti itu (sebagai binatang ternak) yaitu : hewan, yang tidak memiliki akal. Tapi mereka mementingkan yang hancur (dunia) daripada yang kekal (akhirat), maka mereka ini memutarbalikkan kegunaan akal,(bahkan mereka lebih sesat lagi) dari hewan, karena hewan ternak dipergunakan sesuai tujuan penciptaannya, dan memiliki naluri serta kemampuan untuk membedakan dan memilih mana yang bermanfaat buatnya dari yang berbahaya buatnya. Karena itu binatang-binatang ini lebih baik dari mereka. (Mereka itulah orang-orang yang lalai), yaitu lalai dari hal yang paling bermanfaat: lalai dari Iman kepada Allah, taat kepadaNya, dan mengingatNya. Diciptakan hati, mata, dan telinga untuk mereka, agar dijadikan penolong menjalankan perintah-perintah Allah dan memenuhi hak-hak Allah, namun malah mereka gunakan untuk sebaliknya. Mereka ini layak termasuk yang disiapkan Allah untuk mengisi Jahannam dan diciptakan bagi neraka belaka, sehingga amal yang mereka kerjakan pun amalan ahli neraka. Adapun yang menggunakan hati, mata, dan telinga mereka untuk beribadah kepada Allah, dan hatinya dipenuhi dengan Iman kepada Allah serta Mahabbah (cinta) kepadaNya, lalu tidak lalai dariNya, mereka itulah ahli Surga, dan mereka melakukan amalan Ahli Surga. (Tafsir As Sa'dy)

Semoga kita selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga...Aamien.

Kamis, 04 Juni 2009

Mana yang lebih dulu? Akhlaq dulu apa kerudung dulu? Khusyu' dulu apa sholat dulu?

AlhamdulilLaahi was Shalaatu was Salaamu 'alaa RasuulilLaahi, ammaa ba'du

Sering kita mendengar kilah sebagian orang , "Ah, saya belum siap berjilbab, mau memperbaiki akhlaq dulu". Atau ada yang mengatakan, "Saya belum bisa khusyu' jadi sholat juga percuma, ntar klo udah bisa khusyu' baru saya akan sholat...", benarkah kata2 itu dibolehkan?

Dalam Islam pembelajaran menjadi baik dimulai dari aspek lahir lalu meningkat ke penghayatan bathin. Kalau lahirnya saja sudah menyimpang, baik ucapan maupun perbuatan ataupun tulisan, maka tidak ada artinya berkilah dengan "yang penting kan, hatinya". Simak ayat2 berikut ini :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. ...".(QS. 3:118)
Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 49:14)

Mari kita perbaiki ucapan dan penampilan lahir kita, insya Allah, Dia akan membimbing kita dan mengampuni kesalahan2 kita. Aamien.

# Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, (QS. 33:70)
# niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. 33:71)

Senin, 01 Juni 2009

Jadilah di dunia...seperti pengembara...

AlhamdulilLaah was shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah, ammaa ba'du :

Hari Sabtu yang lalu (30/05) saya dan istri berangkat dari Bandung ke Semarang, memenuhi undangan teman kami yang mengadakan meeting tepatnya di Hotel Semesta, Jln. KH. Wahid Hasyim, Semarang. Kami hanya berangkat berdua saja, karena Maryam dan Yahya, dua anak kami, lebih memilih ditinggal. Dengan mengendarai Suzuki Karimun Estilo yang baru sebulan ini menghuni garasi rumah kami, kami pun memulai perjalanan setelah mengatur hal-hal yang perlu disesuaikan karena adanya acara ini. Saya terpaksa meminta Ustadz pengganti untuk Kajian Tafsir Tematik di Sadang Serang, meninggalkan kelompok tarbiyah malam ahad yang saya bina, dan mewakilkan kajian malam Senin pada salah seorang Ustadz di Ma'had Al Amanah, untungnya masih keburu memenuhi permintaan Kajian Aqidah di Masjid Al Falaq, LAPAN, pada hari Senin (01/06) ba'da zhuhur dalam perjalanan pulang dari Semarang. Sedangkan istri saya sudah "pasang pengumuman" untuk pasien-pasiennya, bahwa praktek dokternya baru akan dimulai lagi Senin sore tanggal 1 Juni, dan walaupun masih lelah, pada Senin sore ini istri saya mulai praktek lagi karena dari petugas pendaftaran ada SMS sudah ditunggu 15 orang pasien yang sudah antri. Wa lilLaahil hamd... (kalau dokter insya Allah boleh bersyukur kalau banyak yang berobat, bukan karena banyak yang sakit...).

Dibandingkan dengan beberapa kendaraan yang sebelumnya pernah kami pakai bersama dalam perjalanan jarak jauh, Isuzu Black Panther dan KIA Carnival, maka inilah review dari seorang pemakai otomotif amatiran :
Carnival kelebihannya di luxury dan lega.
Panther kelebihannya di power dan kecepatan, walaupun kalah oleh Xenia dan Avanza. (Kalau saya di jalan nyusul Xenia atau Avanza, selalu gak bisa meninggalkan di belakang karena di depan ada lagi...ada lagi...)
Estilo kelebihannya di irit dan lincah, serta tentu saja : style.

AlhamdulilLah jarak Bandung-Semarang PP. bisa saya supiri sendiri meskipun kadang-kadang istirahat tidur sebentar di Hotel Bandung (BAN ngeglunDUNG,...alias tidur di mobil), dan sempat ikut sebagian acara meeting. Hal yang cukup berkesan adalah ketika salah seorang pembicara membandingkan perbedaan PEMENANG dan PECUNDANG. Mau tahu? Nih, saya bagi di bawah ini, tapi jangan lupa diamalkan, ya!

PEMENANG berfokus untuk mencapai sukses.
PECUNDANG berfokus untuk menghindari kegagalan.

PEMENANG membantu orang lain mencapai sukses agar dirinya juga mencapai sukses.
PECUNDANG hanya bisa mengkritik orang lain agar dirinya merasa hebat dan kelihatan lebih baik.

PEMENANG mencari solusi dan bertindak memecahkan masalah.
PECUNDANG membicarakan masalah dan tidak berbuat apa-apa.

PEMENANG bertindak sesuai prioritas untuk mencapai targetnya.
PECUNDANG bertindak tanpa tujuan karena tidak mempunyai target.

PEMENANG menganggap kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
PECUNDANG menganggap kesuksesan adalah kegagalan yang tertunda.

PEMENANG menganggap kesulitan adalah tantangan dan berhasil menaklukannya.
PECUNDANG menganggap kesulitan adalah akhir dari segalanya dan alasan untuk menyerah.

PEMENANG menemukan solusi dari setiap masalah.
PECUNDANG menemukan masalah dari setiap solusi.

PEMENANG tidak berkeluh kesah bekerja keras mencapai sukses.
PECUNDANG selalu berkeluh kesah walaupun tidak berbuat apa-apa.

Sebagai pelengkap laporan singkat dan tidak akurat ini saya sertakan foto yang dijepret anak saya, ketika baru datang dari Semarang dan ngelap mobil sebelum dipake lagi untuk nganterin istri saya ke tempat prakteknya.


Hal-hal yang bisa direnungi :
1. Dalam perjalanan kita selalu banyak persiapan untuk sampai ke tujuan, dan juga sering rindu pulang. RasululLaah SAW menyuruh kita hidup di dunia seperti pengembara dalam perjalanan. Sudahkah kita membuat persiapan yang cukup? Apakah kita benar-benar rindu pulang (akhirat)?
2. Hal-hal yang kita cintai sering kita sebut-sebut dalam pembicaraan kita : istri, mobil, rumah, dll. Padahal kita sering mengaku cinta Allah, Rasul, dan Islam; yang bahkan ketiga hal tersebut harus LEBIH DICINTAI DARI APA PUN (QS. 9:24). Seberapa sering kita menyebut-nyebut Allah, RasululLaah, dan Perjuangan di Jalan Allah dalam pembicaraan kita?
3. Kendaraan dalam perjalanan di dunia sering kita bersihkan, serviskan, dan sebagainya. Seringkah kita membersihkan dan mereparasi "kendaraan" kita menuju Allah, yaitu hati kita?
4. Dalam mempelajari resep-resep sukses duniawi kita sering berkorban dan bersungguh-sungguh, sudahkah kita bersungguh-sungguh dan siap berkorban mempelajari dan menerapkan resep sukes akhirat maupun dunia, yaitu Al Quran?
5. Apakah renungan seperti ini selalu kita pelajari untuk diamalkan, atau sekedar jadi penghias dalam pembicaraan maupun tulisan belaka?...Laa ilaaha illaa ANTA subhaanaKa inniy kuntu minazh zhaalimiin...AstaghfirulLaahal 'azhiima liy wa lakum.