Sabtu, 16 Agustus 2008

Shalat Gerhana

AlhamdulilLaahi wash shalaatu was salaamu 'alaa RasuulilLaah...

Hari ini, 17 Agustus 2008 untuk seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan peristiwa langka, yaitu Gerhana Bulan (insya Allaah jika tidak mendung tentunya). Peristiwa bulan tertutup bayangan bumi dimulai jam 02.36 WIB dan berlangsung sampai bulan terbenam dalam keadaan gerhana sekitar 3 jam 9 menit kemudian (jam 05.45 WIB). Puncak gerhana terjadi ketika 80% bagian bulan tertutupi bayangan bumi, tepatnya jam 04.10 WIB.

Apa yang harus kita lakukan?

RasululLaah SAW menganjurkan 4 sunnah dalam peristiwa ini, yaitu :
1. Berdo'a dan beristighfar
2. Bertakbir
3. Shalat dan Khutbah Gerhana
4. Bershadaqah

Shalat gerhana adalah shalat yang unik, karena berbeda caranya dari shalat biasa. Dimulai dengan seruan/ajakan shalat berjama'aah dengan kalimat ASH SHALAATU JAAMi'aH (Mari shalat berjama'ah - HSR. Bukhary), lalu Imam memimpin dengan bacaan dijaharkan (nyaring) pada raka'at pertama dua kali Ruku' dan 2 bacaan nyaring, demikian pula raka'at kedua, lalu diakhiri tahiyyat dan salam. Setelah itu Imam berkhutbah menganjurkan amalan-amalan yang disebutkan di atas, mengingatkan untuk bertaqwa, serta mengajak merenungi ayat-ayat Allah 'azza wa jalla. Selengkapnya bisa dipelajari dalam Hadits-hadits berikut ini :

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau melaksanakan salat gerhana dua rakaat dengan empat kali rukuk, dan empat kali sujud dalam satu rakaat

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1503

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari. Saat itu Rasulullah saw. melakukan salat gerhana, beliau berdiri sangat lama dan rukuk juga sangat lama, lalu mengangkat kepala dan berdiri lama, tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama. Kemudian beliau rukuk lama, tapi tidak seperti lamanya rukuk pertama. Selanjutnya beliau sujud. Kemudian berdiri lama, namun tidak seperti lamanya berdiri pertama, rukuk cukup lama, namun tidak selama rukuk pertama, mengangkat kepala, lalu berdiri lama, tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama, rukuk cukup lama, tapi tidak seperti lamanya rukuk pertama, lalu sujud dan selesai. Ketika salat usai matahari sudah nampak sempurna kembali. Beliau berkhutbah di hadapan kaum muslimin, memuji Allah dan menyanjung-Nya, dan bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan itu termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya terjadi gerhana bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, jika kalian melihat keduanya gerhana, maka bertakbirlah, berdoalah kepada Allah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah! Hai umat Muhammad, tidak seorang pun lebih cemburu daripada Allah, bila hambanya, lelaki maupun perempuan, berbuat zina. Hai umat Muhammad, demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui, tentu kalian banyak menangis dan sedikit tertawa. Ingatlah! Bukankah aku telah menyampaikan

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1499

Gerhana > Seruan melakukan salat gerhana "asshalaatu jaami`atan" (marilah salat berjamaah)

Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Dengan kedua ayat tersebut Allah membuat rasa takut kepada hamba-hamba-Nya. Keduanya tidaklah terjadi gerhana karena kematian seorang manusia. Karena itu bila kalian melihatnya, salat dan berdoalah kepada Allah sampai hilang yang menakutkan kalian

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1516

Hadis riwayat Asma ra.:
Dari Fatimah, bahwa Asma berkata: Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari. Aku datang menemui Aisyah yang ketika itu sedang salat dan aku bertanya: Ada apa dengan orang-orang, kenapa mereka melakukan salat? Aisyah memberi isyarat dengan kepalanya ke arah langit. Aku bertanya lagi: Tanda kebesaran Allah? Aisyah menjawab: Ya. Rasulullah saw. berdiri lama sekali (dalam salat) hingga kepalaku pusing, lalu aku ambil qirbah (tempat air dari kulit), meletakkannya di sampingku. Aku siram kepala atau wajahku dengan air. Ketika selesai salat matahari telah muncul kembali. Kemudian Rasulullah saw. berkhutbah kepada kaum muslimin. Beliau memuji dan menyanjung Allah. Lalu bersabda: Selanjutnya. Apa yang belum pernah aku lihat, telah dapat kulihat di tempatku ini, termasuk surga dan neraka. Telah diwahyukan kepadaku, bahwa kalian akan menerima ujian dalam kubur yang hampir menyerupai fitnah atau seperti fitnah Masih Dajjal, aku tidak tahu apa ia sebenarnya. Asma melanjutkan: Seseorang di antara kalian didatangkan dan ditanya: Apa yang engkau ketahui tentang orang ini (maksudnya Rasulullah saw.)? Orang yang beriman akan menjawab: Dia adalah Muhammad utusan Allah, yang datang kepada kami dengan membawa bukti dan petunjuk. Lalu kami menyambut dan mematuhinya. (Itu dikatakannya sebanyak tiga kali). kemudian kepadanya dikatakan: Benar! Kami memang tahu bahwa engkau beriman kepadanya. Tidurlah baik-baik! Sedangkan orang munafik atau ragu-ragu akan menjawab: Aku tidak tahu. Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu lalu kuikuti saja berkata seperti itu

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1509

Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Tatkala gerhana matahari terjadi di masa Rasulullah saw. (manusia) diseru dengan seruan: "as-shalaatu jaami`atan" (marilah salat berjamaah). Rasulullah saw. melakukan dua kali rukuk dalam satu rakaat. Kemudian berdiri dan melakukan dua kali rukuk dalam satu rakaat (yang terakhir). Kemudian matahari nampak kembali

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1515

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Tatkala terjadi gerhana matahari di masa Nabi saw., beliau bangkit terkejut, takut terjadi kiamat sampai beliau menuju mesjid. Beliau melakukan salat dengan rukuk dan sujud yang lama sekali. Tidak pernah aku melihatnya melakukan salat seperti itu. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kebesaran yang dikirimkan Allah, gerhana ini terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi Allah yang mengirimkannya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Oleh sebab itu, bila kalian melihatnya, maka bersegeralah ingat kepada-Nya, berdoa dan mohon ampunan-Nya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1518

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa ia dikabarkan dari Rasulullah saw., bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi keduanya termasuk tanda kebesaran Allah. Maka jika kalian melihat gerhana, kerjakanlah salat

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1521

Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata:
Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari pada hari kematian Ibrahim. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana disebabkan kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, apabila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan tunaikan salat hingga matahari nampak kembali

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1522

Semoga bermanfaat... walhamdu lilLaahi Rabbil 'aalamiin...

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Untuk mengetahui "jadwal" gerhana sepanjang tahun, silahkan googling aja dengan kata kunci "Lunar and solar eclipses", insya Allaah akan di dapat dalam GMT (Universal Time), tinggal ditambah waktunya (+7 untuk WIB) untuk mengetahui apakah Indonesia dapat melihat gerhana tersebut.

-Abuyahya-

faisol mengatakan...

terima kasih sharing ilmunya...

salam,
achmad faisol
http://achmadfaisol.blogspot.com/

Nila Sartika Achmadi mengatakan...

saya belum pernah liat gerhana!!!

Anonim mengatakan...

Assalamu alaikum. Mas Poer, pengen tahu nih, gimana caranya Mas menghasilkan uang dari internet? Punten ga nyambung dengan tema postingannya.